Debat Rambut Berujung Viral Maba Unitri Malang Dikeroyok Panitia Ordik

Round-up

Debat Rambut Berujung Viral Maba Unitri Malang Dikeroyok Panitia Ordik

Imam Wahyudiyanta - detikJatim
Rabu, 27 Sep 2023 07:00 WIB
Tangkapan layar video CCTV maba Unitri diduga dikeroyok panitia ospek.
Viral maba Unitri dikeroyok panitia Ordik (Foto: tangkapan layar)
Malang -

Hari pertama masa Orientasi dan Pendidikan (Ordik) atau Ospek di Universitas Tribhuwana Tunggadewi (Unitri) Malang diwarnai keributan. Seorang mahasiswa baru (maba) viral dikeroyok oleh sejumlah panitia Ordik.

Dalam rekaman video terlihat seorang mahasiswa mengenakan baju putih dan celana hitam panjang berlari ke belakang saat dikejar dan dikepung oleh gerombolan panitia ordik. Terlihat maba itu juga terlibat tarik menarik dengan salah satu mahasiswa yang memakai almamater.

Peristiwa itu terjadi di dalam kampus Unitri pada Senin 25 September 2023 pagi. Pemicunya disebut karena perdebatan soal ukuran rambut maba.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kabiro Humas Unitri Zuhdi Ma'sum membenarkan kejadian seperti di video yang viral. Zuhdi mengatakan peristiwa itu berawal dari perdebatan antara panitia ospek dengan salah satu maba bernama Muhammad Jamaludin. Perdebatan terjadi karena panitia menilai rambut Jamaludin tidak sesuai standar ketentuan saat ospek.

Sedangkan dari versi maba menyebut bahwa dirinya sudah memotong rambutnya rapi dan sesuai dengan ketentuan. Perbedaan pendapat itu membuat kedua pihak berdebat. Panitia berencana melakukan pemotongan paksa, tapi Jamaludin menolak.

ADVERTISEMENT

"Jadi di video itu bukan dikeroyok, tapi itu rambutnya mau dipotong sama panitia cuman mahasiswa itu menolak dan dia lari. Panitia lain khawatir terjadi pengeroyokan jadi spontan aja berkumpul di sekitar mahasiswa baru itu," ujar Zuhdi kepada detikJatim, Selasa (26/9/2023).

Zuhdi menegaskan peristiwa itu bukan pengeroyokan dan dipastikan tidak ada pemukulan yang terjadi baik kepada maba maupun panitia. Itu hanya tindakan persuasif yang dilakukan panitia kepada maba bersangkutan.

"Sebenarnya tidak ada (pemukulan). Kalau melihat video itu kalau dibilang tidak ada kekerasan, orang melihat persepsinya keliru juga. Itu adalah tindakan persuasif. Itu yang bisa kita sampaikan," ungkapnya.

Zuhdi menambahkan mediasi sudah dilakukan dalam kasus tersebut.

"Jadi si mahasiswa baru ini dengan panitia BEM sudah kita panggil untuk mediasi. Hasilnya mereka sepakat kasus ini selesai dan sudah berdamai," kata Zuhdi.

Zuhdi menyampaikan mediasi ini adalah salah satu upaya pembinaan yang dilakukan pihak kampus. Menurutnya dalam persoalan ini tidak ada sedikit pun upaya pembiaran dari pihak kampus.




(abq/iwd)


Hide Ads