Viral Maba Unitri Malang Dikeroyok Panitia Ordik gegara Debat Soal Rambut

Viral Maba Unitri Malang Dikeroyok Panitia Ordik gegara Debat Soal Rambut

M Bagus Ibrahim - detikJatim
Selasa, 26 Sep 2023 18:48 WIB
Tangkapan layar video CCTV maba Unitri diduga dikeroyok panitia ospek.
Tangkapan layar video CCTV maba Unitri diduga dikeroyok panitia ospek. (Foto: tangkapan layar)
Malang -

Beredar rekaman CCTV di medsos menunjukkan seorang mahasiswa baru (Maba) Universitas Tribhuwana Tunggadewi (Unitri) dikeroyok panitia Orientasi dan Pendidikan (Ordik) atau biasa dikenal dengan Panitia Ospek. Peristiwa itu terjadi di hari pertama Ordik.

Dalam rekaman video itu terlihat seorang mahasiswa mengenakan baju putih dan celana hitam panjang berlari ke belakang saat dikejar dam dikepung oleh gerombolan panitia ordik. Terlihat maba itu juga terlibat tarik menarik dengan salah satu mahasiswa yang memakai almamater.

Dari informasi yang dihimpun, peristiwa itu terjadi di dalam kampus Unitri pada Senin 25 September 2023 pagi. Pemicunya disebut karena perdebatan soal ukuran rambut maba.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kabiro Humas Unitri Zuhdi Ma'sum membenarkan kejadian seperti di video yang viral. Zuhdi mengatakan peristiwa itu berawal dari perdebatan antara panitia ospek dengan salah satu maba bernama Muhammad Jamaludin. Perdebatan terjadi karena panitia menilai rambut Jamaludin tidak sesuai standar ketentuan saat ospek.

Gerbang masuk Kampus Unitri Malang.Gerbang masuk Kampus Unitri Malang. (Foto: M Bagus Ibrahim/detikJatim)

Sedangkan dari versi maba menyebut bahwa dirinya sudah memotong rambutnya rapi dan sesuai dengan ketentuan. Perbedaan pendapat itu membuat kedua pihak berdebat. Panitia berencana melakukan pemotongan paksa, tapi Jamaludin menolak.

ADVERTISEMENT

"Jadi di video itu bukan dikeroyok, tapi itu rambutnya mau dipotong sama panitia cuman mahasiswa itu menolak dan dia lari. Panitia lain khawatir terjadi pengeroyokan jadi spontan aja berkumpul di sekitar mahasiswa baru itu," ujar Zuhdi kepada detikJatim, Selasa (26/9/2023).

Dia menegaskan bahwa peristiwa itu bukan pengeroyokan dan dipastikan tidak ada pemukulan yang terjadi baik kepada maba maupun panitia. Itu hanya tindakan persuasif yang dilakukan panitia kepada maba bersangkutan.

"Sebenarnya tidak ada (pemukulan). Kalau melihat video itu kalau dibilang tidak ada kekerasan, orang melihat persepsinya keliru juga. Itu adalah tindakan persuasif. Itu yang bisa kita sampaikan," ungkapnya.




(dpe/iwd)


Hide Ads