Dukung New Bromo, Kadisbudpar Jatim Sebut Perlunya Evaluasi Usai Kebakaran

Dukung New Bromo, Kadisbudpar Jatim Sebut Perlunya Evaluasi Usai Kebakaran

Faiq Azmi - detikJatim
Selasa, 26 Sep 2023 20:45 WIB
Menteri LHK memantau kawasan Bromo usai kebakaran
Ilustrasi. Rombongan Menteri LHK saat meninjau Bromo pasca-kebakaran. (Foto: Muhammad Aminudin/detikJatim)
Surabaya -

Pemerintah tengah membahas soal New Bromo yang akan menjadi destinasi wisata dengan suasana baru. New Bromo ini dibahas usai 989 hektare kawasan Gunung Bromo dilalap api dipicu flare prewedding.

Kepala Disbudpar Jatim Hudiyono menyambut baik rencana Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya.

"Saya kira New Bromo itu kan respons dari apa yang baru saja terjadi di Bromo. Selama itu positif, kami Disbudpar Jatim tentu support," kata Hudiyono saat dikonfirmasi detikJatim, Selasa (26/9/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hudiyono mengatakan Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) memang perlu melakukan evaluasi pasca kebakaran karena ulah pengunjung yang membawa flare.

"Saya melihat New Bromo dari bahasannya, nanti aspek keamanan dari bencana itu ditingkatkan. Jadi setelah ada kejadian kemarin, memang harus ada reaksi dan dibenahi terutama tata kelola," jelasnya.

ADVERTISEMENT

"Apa yang disampaikan Bu Menteri soal New Bromo juga ditekankan pada aspek kenyamanan pengunjung, perawatan alam supaya tidak ada yang ganggu dalam hal ini karena ulah manusia seperti prewedding bawa flare kemarin," tambahnya.

Hudiyono mengatakan perlunya ada sosialisasi lebih masif ke pengunjung wisata agar bisa menjaga kawasan TNBTS.

"Jangan sampai yang datang itu tidak paham dalam SOP dan panduan wisata. Maka perlu sosialisasi. Hampir dua pekan tutup TNBTS, tentu memberi dampak ya. Pengunjung turun, UMKM sekitar juga sangat terdampak hanya karena ulah oknum tidak bertanggung jawab," tegasnya.

Mantan Pj Bupati Sidoarjo ini menyatakan konsep New Bromo yang bagus perlu menggandeng seluruh stakeholder di wilayah terkait, dan utamanya warga adat sekitar.

"New Bromo bagus karena bagian reaksi dari permasalahan yang ada. Dan kami menekankan komunikasi dengan stakeholder dalam hal ini pengelola TNBTS, dan warga adat suku Tengger setempat. Agar win-win solution didapat, semua enak, semua nyaman. Karena alam dan budaya menjadi satu, di situlah muatan lokal di daerah yang perlu dikuatkan," ungkapnya.

"Pesan kami pokoknya pengunjung itu masuk di tempat wisata jangan mengganggu alam dan sekitarnya. Hargai warga setempat. Kita pemerintah ingin merawat budaya tanpa mengganggu dari kondisi aslinya," tandasnya.




(dpe/iwd)


Hide Ads