Tiga pelaku pengeroyokan yang menewaskan Krisnael Murri alias KM (24), Mahasiswa Universitas Tribhuwana Tunggadewi (Unitri) telah ditangkap. Satu pelaku lainnya saat ini masih dikejar polisi.
Ketiga pelaku yang sudah ditangkap itu adalah Jonio Fernandes alias Jofer (34), warga Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT), Remigius Mario Sere Beran alias Rendi (23), warga Kabupaten Malaka, NTT, dan Yeremias Sigerbertus Maya (30), warga Malaka, NTT.
Kasat Reskrim Polres Malang AKP Wahyu Rizki Saputro menjelaskan bahwa tersangka Remegius ditangkap di Surabaya pada Sabtu (1/7). Kemudian Yeremias ditangkap sebelum kabur ke Timor Leste pada Senin (3/7). Sedangkan Jonio alias Jofer ditangkap di Kota Maumere, NTT pada Sabtu (22/7).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Para tersangka ini berdomisili di Surabaya dan Gresik. Dari tiga ini satu masih berstatus mahasiswa," ujar Wahyu dalam konferensi pers di Mapolres, Selasa (26/7/2023).
Wahyu menyebutkan bahwa tersangka Jofer memiliki peran menusuk korban sebanyak empat kali dengan sebilah pisau sepanjang 50 centimeter yang sudah dibawa saat menghadiri pesta wisuda di lokasi kejadian.
"Tersangka utama Jofer memiliki peran menusuk korban sebanyak empat kali. Barang bukti pisau kami amankan dari rumah kontrakan Jofer di wilayah Gresik bersama 1 unit motor," sebutnya.
![]() |
Sementara dua tersangka lain, kata Wahyu, berperan menganiaya korban yang diawali dengan teriakan tersangka Rendi saat korban akan meninggalkan lokasi kejadian.
"Dua tersangka lain, turut bersama melakukan penganiayaan dan yang meneriaki korban adalah tersangka Rendi sebelum terjadi pengeroyokan tersebut," bebernya.
Menurut Wahyu, ketiga tersangka akan dijerat dengan pasal berbeda. Untuk tersangka Jofer dikenakan Pasal 338 KUHP tentang Pembunuhan dengan ancaman penjara paling lama lima tahun penjara.
Sementara untuk tersangka Rendi dan Yeremias dikenakan Pasal 170 KUHP tentang Pengeroyokan dan Pasal 351 KUHP tentang penganiayaan dengan ancaman hukuman penjara paling lama tujuh tahun penjara.
Seperti diketahui, Krisnael tewas usai menjadi korban pengeroyokan sekelompok orang yang mengenal korban. Jenazahnya ditemukan tewas bersimbah darah di belakang kampus Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) pada Minggu (25/6) dini hari.
Kematian Krisnael membuat teman-teman dari korban tidak terima dan pada akhirnya membuat keributan di sejumlah kafe dan kos. Keributan itu terjadi saat teman-teman korban melakukan sweeping mencari keberadaan pelaku pengeroyokan.
Dari hasil otopsi, korban tewas dengan sejumlah luka tusukan di bagian tubuhnya. Setidaknya ada empat luka tusukan, di antaranya di bagian punggung dan perut.
(dpe/iwd)