Mahasiswa Universitas Tribhuwana Tunggadewi (Unitri) Malang, Kresnael Murri alias KM tewas usai dikeroyok secara membabi buta oleh empat pelaku. Pengeroyokan ini dipicu oleh aksi blayer motor yang dilakukan korban.
Kasat Reskrim Polres Malang AKP Wahyu Rizki Saputro mengatakan, pengeroyokan membabi buta itu terjadi ketika korban terjatuh dari atas motor. Empat pelaku kemudian mengejar hingga memukuli korban dengan paving, kayu sebelum akhirnya korban tewas setelah ditusuk sebanyak empat kali.
"Dipukul dengan paving, ada dengan kayu, sempat lari turun ke arah jalan, di mana korban meninggal dunia di belakang kampus itu. Dikejar lah oleh empat pelaku, kemudian dilakukan pengeroyokan secara membabi buta kemudian mengakibatkan meninggal dunia," beber Wahyu kepada detikJatim, Selasa (4/7/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Wahyu, pengeroyokan ini murni terjadi karena rasa sakit hati para pelaku setelah mendengar suara knalpot motor korban ketika akan meninggalkan lokasi sebelum pesta bubar. Pihaknya tidak menemukan keterangan adanya cekcok ataupun interaksi antara pelaku dan korban sebelum kejadian.
"Yang jelas dari hasil pemeriksaan, kami tidak memperoleh keterangan itu (di-bully). Yang ada korban ingin pulang mendahului. Mungkin dalam keadaan mabuk (bleyer-bleyer) yang menyaksikan atau yang dilewati merasa sakit hati dan tidak ada cekcok sebelumnya," tuturnya.
Tragedi ini berawal dari tiga mahasiswi asal Nusa Tenggara Timur (NTT) yang menggelar pesta syukuran wisuda di sebuah kafe di Jakan Karya Wiguna, Desa Tegalgondo, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang, Sabtu (24/6/2023) malam.
"Mereka memanggil (mengundang) kurang lebih 160 teman mahasiswa. Mereka yang dipanggil ini dari berbagai wilayah bukan hanya dari Malang, tapi ada beberapa datang dari Surabaya," ujar Wahyu.
Wahyu menyebut, pesta syukuran yang dimulai sekitar pukul 20.00 WIB itu awalnya berjalan lancar. Namun, dalam pesta itu banyak undangan yang mengonsumsi minuman keras. Sampai kemudian di antara pukul 22.00 WIB sampai pukul 23.00 WIB, insiden pengeroyokan itu terjadi hingga mengakibatkan korban meninggal dunia.
"Pada saat kejadian hampir semuanya mengonsumsi miras, ini banyak miras dari NTT. Kemudian, sekitar sebelum jam 10 malam atau jam 11 malam. Korban bersama saksi ingin pulang mendahului. Mau pulang ke kos korban," sebutnya.
Dari keterangan pelaku, lanjut Wahyu, saat mengambil motor dan akan meninggalkan lokasi. Korban memacu suara motor dengan keras, sehingga kemudian memicu rasa sakit hati para pelaku.
Korban akhirnya diteriaki dan dikejar hingga berujung pengeroyokan. Korban waktu itu tidak sendiri, melainkan bersama satu rekannya. Saksi ini disebut selamat karena dalam kondisi dibonceng korban.
"Namun setelah mengambil motor di parkiran. Menurut keterangan dari tersangka, si korban ini memblayer-blayer kendaraannya. Ini yang membuat para pelaku merasa tersinggung yang akhirnya meneriaki korban dan terjadi pengejaran, korban dilempar paving dan dipukuli," sambung Wahyu.
Sementara itu, dua pengeroyok yang menewaskan KM telah ditangkap. Sedangkan dua lainnya masih diburu oleh polisi. Dua pelaku yang sudah ditangkap berinisial E dan BS. E ditangkap saat akan kabur ke luar negeri. Sedangkan BS ditangkap di Gresik.
Sebelumnya, ada empat orang yang disebut menjadi pelaku utama pengeroyokan terhadap Kresnael. Mereka diketahui merupakan warga asal Nusa Tenggara Timur (NTT). Satu pelaku ditangkap pertama kali berinisial BS, yang disebut memiliki peran signifikan dalam aksi pengeroyokan terhadap korban.
Seperti diketahui, Krisnael tewas usai menjadi korban pengeroyokan sekelompok orang yang mengenal korban. Jenazahnya ditemukan tewas bersimbah darah di belakang kampus Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Minggu (25/6) dini hari.
Kematian Krisnael membuat teman-teman dari korban tidak terima dan pada akhirnya membuat keributan di sejumlah kafe dan kos. Keributan itu terjadi saat teman-teman korban melakukan sweeping mencari keberadaan pelaku pengeroyokan.
Dari hasil autopsi, korban tewas dengan sejumlah luka tusukan di bagian tubuhnya. Setidaknya ada empat luka tusukan, diantaranya di bagian punggung dan perut.
(hil/dte)