Jatim Dilanda Panas Ekstrem, Apa yang Harus Dilakukan?

Jatim Dilanda Panas Ekstrem, Apa yang Harus Dilakukan?

Irma Budiarti - detikJatim
Senin, 25 Sep 2023 10:18 WIB
ilustrasi cuaca panas bali
Ilustrasi cuaca panas. Foto: dok.detikhealth
Surabaya -

Daerah di Jawa Timur (Jatim) dilanda panas ekstrem selama tiga hari ke depan. Mulai 25 September hingga 27 September 2023 pukul 10.00-12.00 WIB.

Sinar Ultraviolet (UV) ekstrem berada di atas angka 11 pada hari itu. Lantas, apa saja persiapan dan yang harus dilakukan agar terhindar dari bahaya sinar UV ekstrem?

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut paparan sinar matahari dapat menimbulkan bahaya ekstrem. Terutama pada orang yang tidak menggunakan pelindung.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Orang yang terpapar sinar matahari tanpa pelindung bisa mengalami masalah kulit hingga mata. Di mana, kulit dan mata yang terpapar matahari secara langsung bisa rusak dan terbakar hanya dalam hitungan menit.

Untuk itu, BMKG mengeluarkan imbauan untuk menghindari bahaya sinar UV ekstrem. Satu di antaranya memakai tabir surya saat keluar rumah. Imbauan lainnya sebagai berikut.

ADVERTISEMENT
  • Hindari paparan matahari antara pukul 10 pagi hingga pukul 4 sore.
  • Tetap di tempat teduh pada saat matahari terik siang hari.
  • Kenakan pakaian pelindung matahari, topi lebar, dan kacamata hitam yang menghalangi sinar UV, pada saat berada di luar ruangan.
  • Oleskan cairan pelembab tabir surya SPF 30+ setiap dua jam bahkan pada hari berawan, setelah berenang atau berkeringat.
  • Permukaan yang cerah, seperti pasir, air, dan salju, akan meningkatkan paparan UV.

Prakirawan Stasiun BMKG Juanda Teguh Tri Susanto mengimbau masyarakat tetap waspada dan menjaga kesehatan. Bahkan, jika memungkinkan masyarakat diminta mengurangi aktivitas di luar ruangan.

"Jika terpaksa aktivitas di luar ruangan, jangan lupa menggunakan pelindung tubuh agar tidak terpapar langsung sinar UV, dan mengonsumsi air putih yang cukup agar selalu terhidrasi," kata Teguh, Minggu (24/9/2023).

Hal yang sama disampaikan Prakirawan Stasiun BMKG Maritim Tanjung Perak Surabaya Ady Hermanto. Menurutnya, cuaca panas ekstrem di Jatim lebih ke sensasi rasa panas matahari yang menyengat.

Ia juga meminta masyarakat benar-benar mengurangi aktivitas di luar ruangan saat siang hari. Kalau memang bekerja atau beraktivitas di luar ruangan, harus melindungi diri dengan pakaian tertutup maupun menggunakan tabir surya.

"Ditambah lagi saat ini kita memasuki masa El Nino, yang berdampak pada tingkat kekeringan di beberapa wilayah cukup signifikan," tuturnya.




(irb/fat)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads