Tenaga Kerja Wanita (TKW) bernama Giarti alias Yanti telah 10 tahun bekerja di Malaysia. Selama ini ia dikabarkan hilang oleh tetangga yang membawanya ke Negeri Jiran. Bahkan, uang kiriman yang sejatinya untuk keluarga Giarti di Tulungagung diduga ditilep tetangganya tersebut.
Kakak Giarti, Ismiati mengatakan uang kiriman adiknya tidak pernah sampai ke tangan keluarga. Bahkan, ia baru mengetahui adiknya rutin mengirim uang untuk keluarga ketika bisa berkomunikasi dengan Giarti beberapa bulan lalu.
Berawal pada 20 Juni 2023, teman Giarti menghubungi pihak keluarga dan mengabarkan keberadaan Giarti yang selama ini dikira hilang. Keluarga akhirnya bisa berkomunikasi lagi dengan Giarti.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari sinilah terungkap bahwa Giarti selalu mengirim uang hasil kerja kerasnya untuk keluarga di Tulungagung. Giarti mengaku menitipkan uang itu kepada tetangga yang membawanya ke Malaysia 10 tahun lalu.
Giarti mengatakan gajinya sebagian ia gunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, dan sisanya dikirim ke Indonesia. Pengakuan Giarti sontak mengejutkan Ismiati karena keluarga sama sekali tidak tahu dan tidak pernah menerima uang kiriman tersebut.
"Ngakunya sebagian digunakan untuk kebutuhan, sedangkan sebagian lagi dititipkan orang yang membawa (tetangga) untuk dikirim ke Indonesia. Tapi kami tidak pernah menerima," ungkap Ismiati, Sabtu (23/9/2023).
Kini sepulang Giarti dari Malaysia setelah 10 tahun tanpa kabar, pihak keluarga berharap uang tersebut dikembalikan ke tangan Giarti. Ismiati mengatakan uang itu akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
"Harapannya uang itu bisa kembali," harapnya. Giarti sendiri selama bekerja di Malaysia sudah tiga kali berpindah tempat, dan terakhir sebelum pulang ini ia bekerja di panti jompo.
Sebelumnya, Giarti akhirnya bisa dipulangkan ke Indonesia usai 10 tahun tak diketahui keberadaannya di Malaysia. Giarti dijemput keluarga di Bandara Juanda Sidoarjo, dan langsung menuju Tulungagung, bersama perangkat desa dan Polres Tulungagung.
Tiba Sabtu malam di rumahnya di Desa Kaliwungu, Kecamatan Ngunut, Giarti disambut isak tangis dan pelukan hangat keluarga. Apalagi saat Giarti berjumpa ayahnya, Bibit yang mengalami stroke.
Ismiati mengaku sangat bahagia adiknya bisa kembali berkumpul bersama keluarga. "Senang sekali, sampai nggak bisa nangis, sudah habis air mata ini," kata Ismiati, Sabtu (23/9/2023).
Ia menceritakan awal mula Giarti menjadi Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Malaysia. Pada 2013 lalu, Giarti diajak salah satu tetangganya merantau ke Negeri Jiran. Sang ayah sebenarnya tidak rela Giarti merantau ke luar negeri.
Namun karena mengetahui ada tetangganya yang juga menjadi TKW, Bibit pun mengizinkan Giarti berangkat ke Malaysia. Siapa sangka kekhawatiran Bibit itu seperti pertanda buruk.
Giarti dikabarkan hilang di Malaysia. Tetangga yang membawa Giarti mengaku tidak mengetahui keberadaannya. Komunikasi Giarti dengan keluarga pun terputus total selama 10 tahun terakhir.
"Tetangga yang bawa adik saya itu pulang ke Indonesia. Namun yang bersangkutan mengaku tidak mengetahui keberadaan Yanti. Bahkan, dia bilang adik saya hilang dan katanya bukan tanggung jawabnya," ujarnya.
10 tahun berlalu, takdir kembali membawa Giarti pulang ke rumah. Lewat seorang temannya, Giarti bisa menghubungi keluarganya dan Sabtu kemarin ia bisa berkumpul lagi dengan keluarga besarnya di Tulungagung.
Kades Kaliwungu Undiono mengatakan proses pemulangan Giarti berjalan lancar. Ia pun berharap Giarti bisa menjalani kehidupan seperti sedia kala. "Alhamdulillah sekarang Mbak Giarti sudah sampai di rumah," kata Undiono.
(irb/iwd)