Atlet Futsal nomor punggung 17 berinisial M Mahdi Ansarullah yang menendang lawan saat selebrasi sujud syukur Porprov Jatim VIII akan minta maaf secara langsung. Rencananya Mahdi akan ditemani oleh Asosiasi Futsal Kota (AFK) PSSI Kota Malang ke Kabupaten Blitar.
Hal itu dilakukan untuk memenuhi tuntutan dari KONI Kabupaten Blitar yang meminta agar Mahdi minta maaf secara langsung. Terutama kepada korban penendangan yakni Hanafi Jauhari salah satu atlet futsal Kabupaten Blitar.
"Kami sudah minta teman-teman cabor PSSI Kota Malang untuk segera menyelesaikan permasalahan ini. Insyallah hari Senin (25/9/2023) mendatang, dari PSSI Kota Malang akan berangkat ke Blitar," ujar Ketua KONI Kota Malang Djoni Sudjatmoko, Sabtu (23/9/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia mengatakan upaya ini dilakukan agar persoalan yang terjadi karena perbuatan Mahdi bisa segera diselesaikan. Dia tidak ingin persoalan tersebut terus berlarut-larut dan berdampak pada pikiran para atlet.
"Kami juga sudah koordinasi dengan KONI Provinsi Jawa Timur dan pada intinya mereka meminta agar permasalahan ini bisa segera terselesaikan," ungkap Djoni.
Dari penjelasan Djoni, apa yang dia ketahui selama ini persoalan itu sudah terselesaikan setelah pertandingan di lapangan. Tapi karena viral sehingga persoalan ini kembali terangkat hingga sampai seperti ini.
"Tapi gak papa, karena sudah viral dan untuk menunjukkan KONI di Jawa Timur solid. Maka pada Senin besok atlet bersama PSSI dan perwakilan KONI Kota Malang menuju ke Kabupaten Blitar," ungkapnya.
Seperti diketahui, peristiwa viral itu terjadi pada Rabu (13/9/2023) lalu, tepatnya saat pertandingan babak penyisihan delapan besar Porprov Jatim VIII. Tim futsal Kabupaten Blitar melawan tim Futsal Kota Malang di lapangan futsal Sidoarjo.
Atlet futsal Kota Malang Mahdi Ansarullah menendang salah satu pemain dari tim futsal Kabupaten Blitar saat selebrasi sujud syukur merayakan gol yang didapat. Aksi itu viral usai terekam kamera dan videonya tersebar di media sosial.
Awalnya, atlet yang menendang tersebut disebut Pandis Porprov Jatim sebagai M Rafael Moreno dan dijatuhkan sanksi larangan bermain 2 tahun di berbagai event resmi. Namun belakangan, Pandis salah orang dan meralat keputusan sanksi dan menjatuhkan sanksi kepada Mahdi Ansarullah.
(abq/iwd)