.webp)
Warga membangun secara swadaya Jembatan Lembah Dieng Kecamatan Sukun, Kota Malang yang ambrol pada April 2022 lalu. Pembangunan tersebut diperkirakan menghabiskan anggaran hingga miliaran rupiah.
Ketua RW Setempat, Sutikno mengatakan, dari RAB yang dibuat oleh warga anggaran yang dibutuhkan untuk membangun jembatan ini sebesar Rp 3 miliar. Sejauh ini anggaran yang sudah dikeluarkan hampir menyentuh Rp 1 miliar.
"Kalau RAB statistik dari Pemkot Malang itu untuk pembangunan butuh Rp 4,9 miliar. Tapi kalau kita buat RAB sendiri habis Rp 3 miliar dan sekarang sudah keluar dana Rp 950 juta," ujar Sutikno kepada detikJatim, Sabtu (23/9/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dana pembangunan jembatan Lembah Dieng tersebut didapat dari bantuan salah satu warga sekitar yang juga merupakan pengusaha. "Tapi mohon maaf yang memberikan bantuan tidak ingin disebutkan, hanya murni bantu," kata Sutikno.
Sutikno membeberkan sebelumnya pihak pengembang perumahan menjanjikan untuk membangun Jembatan Lembah Dieng. Tapi dalam perjalananya janji tersebut tidak kunjung terealisasi dan membuat warga kecewa.
"Jembatan ini sangat penting karena disitu ada sekolah internasional yang muridnya banyak, tempat ibadah, Vihara, dan itu jalan tembusan ke Tidar juga," ungkapnya.
"Selama jembatan ambrol, lalu lintas dibelokkan ke arah kampung kami Kalisongo dan lalu lintasnya jadi sangat berat. Setiap pagi dan saat waktu pulang sekolah pasti macet panjang mengekor sampai bukit dieng," sambungnya.
Perbaikan jembatan penghubung wilayah Pisang Candi, Kecamatan Sukun, Kota Malang dengan wilayah Kalisongo, Kecamatan Dau Kabupaten Malang itu dimulai sejak pertengahan Agustus 2023 lalu.
Sutikno menyampaikan, target pembangunan jembatan Lembah Dieng ini rampung pada awal tahun 2024 mendatang. Oleh karena itu, warga sedang berupaya maksimal agar pembangunan bisa lebih cepat selesai.
Warga berharap selama pengerjaan pembangunan jembatan ini ada pengusaha-pengusaha lain yang tergugah untuk membantu. Sehingga beban biaya untuk pembangunan jembatan ini bisa lebih ringan.
"Yang bergerak mengawali ini satu orang pribadi. Harapannya pengusaha-pengusaha lain di kawasan situ bisa turut memberikan bantuan," tandas Sutikno.
(abq/iwd)
