Sudah hampir delapan bulan lamanya, jembatan Dieng, Kecamatan Sukun, Kota Malang, ambruk. Hingga kini belum ada tanda-tanda jembatan akan diperbaiki.
Pantauan detikJatim di lokasi, Selasa (10/1/2023, pagi, akses jembatan ambruk total hanya disekat oleh pagar baja ringan di sisi selatan. Sementara di sisi utara hanya dibatasi oleh pagar bambu.
Sungguh miris ketika keberadaan jembatan sangat dibutuhkan warga, apalagi lokasinya berdekatan dengan Vihara Vajra Bumi Kertanegara yang berada di sisi utara dari jembatan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pengembang perumahan pernah mengatakan sudah memiliki rancangan untuk memperbaiki jembatan yang ambrol sejak sebelum puasa Ramadan lalu. Namun, rencana itu harus tertunda karena kendala cuaca.
![]() |
Di sisi lain, Pemkot Malang tengah mempelajari regulasi untuk bisa membangun jembatan baru. "Masih kita evaluasi," kata Wali Kota Malang, Sutiaji saat dikonfirmasi, Selasa (10/1/2023).
Menurut Sutiaji, Pemkot Malang tidak dapat serta merta melakukan pembangunan jembatan baru, tanpa harus lebih dahulu melihat regulasi yang ada.
Jika diperbolehkan, kata Sutiaji, maka pembangunan dapat dilakukan dan itu bisa terealisasi tahun 2024 mendatang.
"Regulasinya kita lihat, kalau sudah bisa dibangun. Segera dibangun," tegasnya.
Sementara itu, Ketua Komisi C DPRD Kota Malang, Fathol Arifin mengaku pihaknya telah bertemu dengan pengembang perumahan sekaligus penanggung jawab dari jembatan tersebut.
Dalam pertemuan itu, lanjut Fathol, telah disepakati bahwa pengembang akan membangun jembatan baru per Juli 2022. "Pengembangan menyatakan siap membangun per Juli 2022. Tapi sampai sekarang belum ada kejelasan," ujar Fathol terpisah.
Fathol menjelaskan, pihaknya juga telah mendapatkan keterangan dari Balai Besar Wilayah Sungai Brantas. Dimana menyatakan bahwa area tersebut merupakan kewenangan dari Pemprov Jawa Timur.
"Menurut pihak BBWS itu kewenangan Pemprop, untuk dibangun akan dilakukan kajian lebih lanjut," katanya.
Di luar itu, kata Fathol, bahwa secara geografis wilayah jembatan tersebut 70 persen masuk wilayah Kabupaten Malang. Sehingga perlu koordinasi ulang yang melibatkan BBWS dan Pemprov Jawa Timur.
"Ternyata secara geografis wilayah jembatan tersebut 70 persen, masuk wilayah Kabupaten Malang dan perlu koordinasi ulang yang melibatkan pihak Pemprop dan BBWS," pungkasnya.
Seperti diberitakan, jembatan Lembah Dieng di Kota Malang lebih dahulu ambrol total sebelum dilakukan perbaikan. Akses jembatan ditutup total.
Untuk kali ini, seluruh konstruksi jembatan roboh dan jatuh ke aliran sungai yang mengalir di bawahnya. Warga menyebut, peristiwa ambrolnya jembatan terjadi pada Sabtu (30/4/2022), malam.
(mua/iwd)