Groundbreaking proyek Bendungan Karangnongko di Bojonegoro batal dilakukan hari ini. Pembatalan itu karena ada penolakan warga pemilik lahan di Desa Ngelo Margomulyo, Bojonegoro.
"Iya batal, kemarin siang dapat kabarnya. Perlengkapan acara sudah diturunkan oleh pihak EO-nya," ujar Kades Ngelo Tri Maryanto kepada detikJatim, Jumat (22/9/2023).
![]() |
Aksi penolakan ini dilakukan warga terdampak dengan memasang bendera merah putih setengah tiang di depan rumah hingga memasang spanduk di jalan berisi nada protes pembangunan bendungan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tulisan dalam spanduk yang di terpasang di beberapa lokasi desa Ngelo di antaranya 'Ngeloku anti Provokator Anti Cukong, Pak Jokowi, Tolong Kami Pak!!, tegakkan Keadilan di desa Kami Desa Ngelo Tercinta ini, Kami Wong Cilik Tidak ingin Menderita Dengan Adanya PSN Pembangunan Bendungan Karangnongko. Serta Ngeloku Ora di dol !!'.
Dari informasi yang dihimpun detikJatim, warga pemilik lahan yang terkena dampak proyek strategis nasional Bendungan Karangnongko menolak pembangunan karena belum ada titik terang terkait kesepakatan ganti untung dan relokasi. Ada sekitar 48 hektare lahan warga yang terdampak dengan pemilik 171 kepala keluarga.
"Warga minta pihak pemkab Bojonegoro menyelesaikan persoalan pembebasan tanah sebelum melanjutkan ke tahapan selanjutnya. Warga meminta relokasi di dekat bendungan sekitar 50 hingga 100 meter nanti karena ini berkaitan dengan mata pencaharian mereka ke depannya," kat Kuasa hukum warga, Agus Rismanto.
(dpe/iwd)