Aksi ini dilakukan oleh warga di beberapa dusun Desa Ngelo yang terdampak proyek Waduk Karangnongko. Proyek itu membutuhkan tanah seluas 84 hektare yang berdiri di atas tanah warga. Warga tak hanya menuntut ganti untung, namun juga relokasi tempat tinggal mereka yang baru.
Dengan menumpang truk, warga membawa patok batas tanah milik BPN dan Dinas PY SDA. Patok itu sebelumnya sudah dipasang di atas tanah warga. Warga secara gotong royong mengembalikan patok batas tanah dan menaruhnya di halaman kantor Sumber Daya air melalui celah lubang pagar depan.
Widodo,(56), salah satu warga Ngelo berharap bupati mendengarkan aspirasi rakyat yang menginginkan adanya kejelasan ganti untung soal relokasi. Mereka berharap ada ganjaran yang pantas atas tanah peninggalan yang diwariskan para leluhur.
"Katanya saat sosialisasi dijelaskan akan datang ke rumah-rumah dan melihat surat-surat yang dimiliki warga dan selanjutnya mengukur. Kenapa, tiba-tiba mengirim patok? Sedangkan kami ini masih butuh penjelasan secara detail," ujar Widodo di depan kantor SDA Bojonegoro, Kamis (18/5/2023).
Widodo menegaskan, warga tidak menolak proyek pemerintah. Namun, mereka hanya butuh kejelasan dari bupati. Oleh sebab itu, mereka mengembalikan patok batas tanah sebelum ada informasi yang jelas terkait ganti untung dan relokasi.
"Intinya kami ke sini mengembalikan patok bukan menolak program pemerintah dan kami butuh kejelasan tentang nasib kami ke depan," tegas Widodo.
Senada dengan Widodo, warga Desa Ngelo lainnya bernama Ani (47), juga mengungkapkan rasa kecewanya terhadap Bupati Anna. Menurutnya, Bupati Anna harusnya mengayomi rakyat. Selama ini hanya perwakilan bupati saja yang menemui warga.
"Secara jujur kalau kami diomongi proyek bendungan tidak jadi, justru malah senang, karena kami hidup di Ngelo itu sudah nyaman. Kami bahagia, tidak pernah kekurangan pangan, intinya kami tidak pernah kelaparan," kata Ani.
Sementara itu, Kepala Kantor Sumber Air Bojonegoro, Erik memastikan sudah mengetahui protes warga. Hanya saja, protes warga itu dilakukan saat hari libur, sehingga Erik tidak sampai menemui mereka.
"Iya, saya dapat laporan kalau ada warga Ngelo kembalikan patok tanah untuk proses pengukuran lahan proyek Waduk Karangnongko yang nantinya akan membutuhkan tanah warga di dua desa. Karena libur, saya tidak di kantor tadi," jelas Erik.
(dpe/dte)