Kadis PU SDA Bojonegoro Dicopot Diduga Terkait Bendungan Karangnongko

Kadis PU SDA Bojonegoro Dicopot Diduga Terkait Bendungan Karangnongko

Ainur Rofiq - detikJatim
Sabtu, 17 Jun 2023 21:02 WIB
kantor SDA di datangi Warga Ngelo kembalikan patok tanah beberapa waktu lalu.
kantor SDA didatangi Warga Ngelo kembalikan patok tanah beberapa waktu lalu. (Foto: Ainur Rofiq/detikJatim)
Bojonegoro -

Setelah pencopotan Direktur RSUD Padangan, kali ini Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Sumber Daya Air (Kadis PU SDA) Bojonegoro yang dicopot. Ada dugaan jika pencopotan Kadis PU SDA Bojonegoro berkaitan pembebasan lahan Bendungan Karangnongko yang stagnan.

Erick Firdaus yang sebelumnya menjabat Kadis PU SDA mendadak dicopot dari jabatannya dan dimutasi menjadi Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip. Posisi Kadis PU SDA kini digantikan oleh Heri Widodo yang sebelumnya menjabat Kadis Perpustakaan dan Arsip.

Beredar kabar bahwa pencopotan Erick sebagai Kadis PU ini karena Bupati Bojonegoro menganggapnya tak becus menyelesaikan kendala pembebasan tanah Bendungan Karangnongko yang merupakan proyek strategis nasional.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pelantikan Erick dan Heri digelar di pendopo Malowopati pada Jumat (17/6) siang. Keduanya adalah pejabat eselon II yang dilantik bareng PNS yang akan menduduki Jabatan Administrator, Jabatan Pengawas, serta Jabatan Kepala Sekolah.

Saat ditemui usai pelantikan, Erick Firdaus mengaku tidak tahu apa yang mendasari dirinya dimutasi. Dia tak menjawab secara pasti terkait rumor yang beredar jika mutasi ini karena belum selesainya tugas berat pembebasan tanah proyek Bendungan Karangnongko.

ADVERTISEMENT

"Lha itu saya yang kurang paham. Biasa, toh, namanya mutasi dan rotasi itu. Ya (Bendungan Krangnongko) masih proses pelaksanaan pembebasan lahan," kata Erick Firdaus saat dikonfirmasi detikJatim, Sabtu (17/6/2023).

Hingga saat ini, kemajuan proyek pembangunan Bendung Gerak Karangnongko memang masih berkutat pada pembebasan lahan seluas 456 hektare di Desa Ngelo dan Kalangan, Kecamatan Ngraho.

Ada sekitar 40 hektare lahan warga yang sulit dibebaskan karena warga tidak sepakat dengan skema yang diberikan Pemkab Bojonegoro. Bahkan puluhan warga Desa Ngelo, Kecamatan Margomulyo sempat ngluruk ke Kantor Dinas PU SDA karena kecewa dengan Bupati Bojonegoro Anna Mu'awanah.

Warga sempat mengembalikan patok batas tanah yang dipasang oleh BPN dan Dinas PU SDA di atas tanah warga. Padahal warga merasa tidak pernah ada penjelasan yang gamblang dari Pemkab Bojonegoro.

Dengan menumpang truk, warga membawa patok batas tanah milik BPN dan Dinas PUSDA. Patok itu sebelumnya sudah dipasang di atas tanah warga. Warga secara gotong royong mengembalikan patok batas tanah dan menaruhnya di halaman kantor PU SDAmelalui celah lubang pagar depan.

Bupati Bojonegoro Anna Mu'awanah usai menyumpah jabatan ASN yang dilantik mengatakan bahwa rotasi jabatan ini ditekankan pada penguatan fungsi organisasi. Dia berharap ASN harus mengembangkan potensi dan terus berbenah.

"Karena sudah lama tidak ada perekrutan PNS dan setiap hari ada yang pensiun, maka kami di pemerintah daerah berusaha merampingkan organisasi tetapi kaya fungsi," kata Anna.

Sebelum pencopotan Kadis PU ini Bupati Anna juga mencopot Direktur RSUD Padangan Bojonegoro dr Muhammad Agust Fariono yang sedang melaksanakan ibadah haji.

Bupati Anna disinyalir enggan mengizinkan Agust berangkat ke Tanah Suci karena Agust sudah mengajukan izin, bahkan dibantu izin dari Kemenag Bojonegoro.

"Sudah mengajukan izin untuk calon haji pak Agus, tapi belum dikeluarkan oleh ibu bupati. Sehingga kami membantu berkirim surat juga ke beliau untuk seyogyanya memberikan izin. Namun, surat yang kami kirim belum dijawab," ujar Kepala Kemenag Bojonegoro Abdul Wachid.




(dpe/dte)


Hide Ads