Tata Cara Sholat Hajat Lengkap dengan Niat dan Doanya

Tata Cara Sholat Hajat Lengkap dengan Niat dan Doanya

Savira Oktavia - detikJatim
Kamis, 21 Sep 2023 17:29 WIB
Shot of a Muslim young man worshiping in a mosque
Ilustrasi sholat hajat/Foto: Getty Images/Hammarby Studios
Surabaya -

Ketika seseorang sedang mengalami kesulitan, hendaknya melakukan sholat memohon kemudahan kepada Allah SWT. Begitu juga ketika sedang mempunyai keinginan atau meminta hajat dianjurkan mengerjakan sholat Hajat.

Sholat Hajat

Dilansir dari situs resmi Nahdlatul Ulama (NU), sholat Hajat merupakan ibadah sunah yang dilaksanakan ketika seseorang sedang memiliki hajat tertentu. Baik yang berkaitan dengan kepentingan agama maupun duniawi. Karena itu, sholat hajat merupakan salah satu bentuk munajat hamba kepada Allah SWT.

1. Dalil Sholat Hajat

Rasulullah SAW menganjurkan muslim melakukan sholat sunah hajat apabila sedang mengalami kesulitan atau mempunyai sebuah kepentingan (hajat) tertentu. Umat diminta berdoa memanjatkan hajat kepada Allah SWT.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penjelasan ini diperkuat dengan dalil berikut.

فمن ضاق عليه الأمر ومسته حاجة في صلاح دينه ودنياه وتعسر عليه ذلك فليصل هذه الصلاة الآتية

ADVERTISEMENT

Artinya: Orang sedang mengalami kesempitan, berhajat untuk membuat maslahat agama dan dunianya, dan merasakan kesulitan karenanya, hendaklah melakukan sholat sebagai berikut. (Lihat Syekh M Nawawi Banten, Nihayatuz Zain, [Beirut, Darul Kutub Al-Ilmiyyah: 2002 M/1422 H], cetakan pertama, halaman 103).

2. Tata Cara Sholat Hajat

Terdapat perbedaan pendapat terkait jumlah rakaat sholat hajat. Ada yang mengatakan doa yang makbul diawali dengan sholat sunah sebanyak 12 rakaat.

Ada juga yang mengatakan sholat hajat dua rakaat dianggap sudah cukup dengan melaksanakan sholat fardhu atau sholat sunah tahhiyatul masjid, maupun sholat sunah lainnya.

Meskipun begitu, sebaiknya sholat hajat dilakukan secara khusus. Berikut ini tata cara sholat hajat.

1. Membaca niat sholat hajat dua rakaat (atau 12 rakaat)

أُصَلِّيْ سُنَّةَ الحَاجَةِ رَكْعَتَيْنِ أَدَاءً لِلهِ تَعَالَى

Latin: Ushalli sunnatal hajati rak'ataini ada'an lillahi ta'ala.

Artinya: Aku menyengaja sholat sunah hajat dua rakaat tunai karena Allah SWT.

2. Dianjurkan membaca surat Al-Fatihah, Ayat Kursi, dan Al-Ikhlas atau surat pendek lainnya di setiap rakaat.

3. Membaca sholawat Nabi.

سُبْحَانَ الَّذِي لَبِسَ العِزَّ وَقَالَ بِهِ، سُبْحَانَ الَّذِي تَعَطَّفَ بِالمَجْدِ وَتَكَرَّمَ بِهَ، سُبْحَانَ ذِي العِزِّ وَالكَرَمِ، سُبْحَانَ ذِي الطَوْلِ أَسْأَلُكَ بِمَعَاقِدِ العِزِّ مِنْ عَرْشِكَ وَمُنْتَهَى الرَّحْمَةِ مِنْ كِتَابِكَ وَبِاسْمِكَ الأَعْظَمِ وَجَدِّكَ الأَعْلَى وَكَلِمَاتِكَ التَّامَّاتِ العَامَّاتِ الَّتِي لَا يُجَاوِزُهُنَّ بِرٌّ وَلَا فَاجِرٌ أَنْ تُصَلِّيَ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ

Artinya: Maha Suci Zat yang mengenakan keagungan dan berkata dengannya. Maha Suci Zat yang menaruh iba dan menjadi mulia karenanya. Maha Suci Zat pemilik keagungan dan kemuliaan. Maha Suci Zat pemilik karunia. Aku memohon kepada-Mu agar bersholawat untuk Sayyidina Muhammad dan keluarganya dengan garis-garis luar mulia Arasy-Mu.

Puncak rahmat kitab-Mu, dan dengan nama-Mu yang sangat agung, kemuliaan-Mu yang tinggi, kalimat-kalimat-Mu yang sempurna dan umum yang tidak dapat dilampaui oleh hamba yang taat dan durjana. (Lihat Syekh M Nawawi Banten, Nihayatuz Zain, [Beirut, Darul Kutub Al-Ilmiyyah: 2002 M/1422 H], cetakan pertama, halaman 103-104).

4. Membaca doa hajat sebagaimana ajaran Rasulullah SAW berdasarkan riwayat Imam Bukhari dan Imam Muslim.

لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ الحَلِيمُ الكَرِيْمُ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ العَلِيُّ العَظِيْمُ سُبْحَانَ اللهِ رَبِّ العَرْشِ العَظِيْمِ والحَمْدُ لِلهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ

Latin: La ilaha illallahul halimul karimu, 'azhimul halimu, la ilaha illallahul 'aliyyul 'azhimu. subhana rabbil 'arsyil 'azhimi, walhamdu lillahi rabbil 'alamin.

Artinya: Tiada Tuhan selain Allah yang santun dan pemurah. Tiada Tuhan selain Allah yang Maha Tinggi dan Agung. Maha Suci Allah, Tuhan Arasy yang Megah. Segala puji bagi Allah, Tuhan sekalian alam. (Lihat Syekh M Nawawi Banten, Nihayatuz Zain, [Beirut, Darul Kutub Al-Ilmiyyah: 2002 M/1422 H], cetakan pertama, halaman 104).

5. Membaca doa kepada Allah dengan menyatakan hajat pribadinya sebagaimana ajaran Rasulullah SAW berdasarkan riwayat Imam At-Tirmidzi.

اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ مُوْجِبَاتِ رَحْمَتِكَ، وَعَزَائِمَ مَغْفِرَتِكَ، وَالغَنِيْمَةَ مِنْ كُلِّ بِرٍّ، وَالسَلَامَةَ مِنْ كُلِّ إِثْمٍ، لَا تَدَعْ لِيْ ذَنْبًا إِلَّا غَفَرْتَهُ، وَلَا هَمًّا إِلَّا فَرَّجْتَهُ، وَلَا حَاجَةً هِيَ لَكَ رِضىً إِلَّا قَضَيْتَهَا يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ

Latin: Allahumma inni as'aluka muujibati rahmatik wa azaaima maghfiratik wal ghanimata min kulli birrin was salamata min kulli ismin. laa tada' li dzanban illa ghafartah wa laa hamman illa farrajtah wa laa hajatan hiya laka ridhan illa qadhaitaha ya arhamar rahimin.

Artinya: Tiada Tuhan selain Allah yang Maha Lembut dan Maha Mulia. Maha Suci Allah, penjaga Arasy yang agung. Segala puji bagi Allah, Tuhan alam semesta. Aku mohon kepada-Mu bimbingan amal sesuai rahmat-Mu, ketetapan ampunan-Mu, kesempatan meraih sebanyak kebaikan, dan perlindungan dari segala dosa. Janganlah Kau biarkan satu dosa tersisa padaku, tetapi ampunilah.

Jangan juga Kau tinggalkanku dalam keadaan bimbang, karenanya bebaskanlah. Jangan pula Kau telantarkanku yang sedang berhajat sesuai ridha-Mu karena itu penuhilah hajatku. Hai Tuhan yang maha pengasih. (Lihat Syekh M Nawawi Banten, Nihayatuz Zain, [Beirut, Darul Kutub Al-Ilmiyyah: 2002 M/1422 H], cetakan pertama, halaman 104).

3. Doa Setelah Sholat Hajat

Setelah melakukan sholat hajat, hendaknya seseorang memuji Allah SWT dan memanjatkan sholawat untuk Rasulullah SAW. Berikut ini doa setelah sholat hajat sebagaimana ajaran Rasulullah SAW.

لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ الحَلِيْمُ الكَرِيْمُ ، سُبْحَانَ اللهِ رَبِّ العَرْشِ العَظِيْم ، الحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ ، أَسْأَلُكَ مُوْجِبَاتِ رَحْمَتِكَ ، وَعَزَائِمَ مَغْفِرَتِكَ ، وَالغَنِيْمَةَ مِنْ كُلِّ بِرٍّ ، وَالسَّلَامَةَ مِنْ كُلِّ إِثْمٍ ، لَا تَدَعْ لِي ذَنْبًا إِلَّا غَفَرْتَهُ ، وَلَا هَمًّا إِلَّا فَرَّجْتَهُ ، وَلَا حَاجَةً هِيَ لَكَ رِضًا إِلَّا قَضَيْتَهَا يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ

Latin: La ilaha illallahul halimul karim. Subhanallahi rabbil 'arsyil karimil 'azhim. Alhamdulillahi rabbil 'alamin. As'aluka mujibati rahmatik, wa 'aza'ima maghfiratik, wal ghanimata min kulli birrin, was salamata min kulli itsmin. La tada' li dzanban illa ghafartah, wa la hamman illa farrajtah, wa la hajatan hiya laka ridhan illa qadhaitaha ya arhamar rahimin.

Artinya: Tiada Tuhan selain Allah yang Maha Lembut dan Maha Mulia. Maha Suci Allah, penjaga Arasy yang agung. Segala puji bagi Allah, Tuhan alam semesta. Aku mohon kepada-Mu bimbingan amal sesuai rahmat-Mu, ketetapan ampunan-Mu, kesempatan meraih sebanyak kebaikan, dan perlindungan dari segala dosa.

Janganlah Kau biarkan satu dosa tersisa padaku, tetapi ampunilah. Jangan juga Kau tinggalkanku dalam keadaan bimbang, karenanya bebaskanlah. Jangan pula Kau telantarkanku yang sedang berhajat sesuai ridha-Mu karena itu penuhilah hajatku. Hai Tuhan yang maha pengasih.

Artikel ini ditulis oleh Savira Oktavia peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(irb/sun)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads