Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menetapkan 21 September sebagai Hari Perdamaian Internasional. Proposal Kosta Rika dan Inggris berperan penting dalam penetapan Hari Perdamaian Internasional.
Lalu, bagaimana sejarah Hari Perdamaian Internasional? Tahun ini mengusung tema apa ya? Yuk simak penjelasan tentang Hari Perdamaian Internasional seperti dirangkum detikJatim.
Hari Perdamaian Internasional:
1. Sejarah Hari Perdamaian Internasional
Pada 1981, PBB mencetuskan peringatan Hari Perdamaian Internasional atau International Peace Day (Peace Day). Tanggal 21 September dipilih sebagai tanggal peringatan itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Majelis Umum PBB mendeklarasikan Hari Perdamaian Internasional sebagai hari memperkuat cita-cita perdamaian melalui penerapan 24 jam tanpa kekerasan dan gencatan senjata.
Tujuan peringatan Hari Perdamaian Internasional sebagai komitmen perdamaian dari segala perbedaan. Sekaligus sebagai upaya membangun budaya damai.
Beberapa tahun terakhir, Hari Perdamaian Internasional digunakan sebagai platform untuk menyoroti isu-isu global seperti perubahan iklim, terorisme, dan kerawanan pangan.
2. Tema Hari Perdamaian Internasional 2023
Dilansir dari laman United Nations, PBB secara resmi telah merilis tema Hari Perdamaian Internasional 2023. Ialah Actions for peace: Our ambition for the #GlobalGoals.
Dalam bahasa Indonesia artinya Aksi untuk perdamaian: Ambisi kami untuk #GlobalGoals. Tujuan tema ini sebagai seruan untuk bertindak mengakui tanggung jawab individu dan bersama untuk memupuk perdamaian.
PBB juga berharap dapat membina perdamaian dunia dengan berkontribusi terhadap terwujudnya tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Tahun 2023 menandai titik tengah penerapan tujuan SDGs.
Peringatan Hari Perdamaian Internasional tahun ini bertepatan KTT SDG pada 18-19 September 2023. Sehingga SDGs bertujuan mendekatkan kita pada masyarakat yang lebih damai, adil, inklusif, bebas dari rasa takut, dan kekerasan.
Namun, tanpa dukungan dan kontribusi dari berbagai pihak termasuk 1,2 miliar generasi muda, maka tujuan ini tidak akan tercapai. Oleh karena itu, PBB mengajak masyarakat dunia bergabung untuk mengambil tindakan demi perdamaian, melawan kesenjangan, dan mempromosikan serta melindungi hak asasi manusia.
Tahun 2023 menjadi peringatan ke-75 Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia dan Konvensi Pencegahan dan Penghukuman Genosida. Hari Perdamaian Internasional 2023 mendorong seluruh generasi muda untuk berambisi terlibat sebagai agen sosial yang positif dan konstruktif.
Agar mau bergabung dalam gerakan mencapai SDGs dan berkontribusi membangun perdamaian berkelanjutan. Bersama-sama kita dapat membantu memimpin dunia menuju masa depan yang lebih hijau, adil, dan aman bagi semua orang.
Artikel ini ditulis oleh Nadza Qur'rotun A'ini, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(irb/sun)