Akses jalan ke rumah Sunarto di Jalan Nakulo, Desa Jabung, Mlarak, Ponorogo ditembok tetangga. Dia menyebut Margono yang menembok jalan itu iri dan dengki kepada dirinya.
Sunarto mulanya menyebut bahwa Margono mengaku terganggu karena dirinya seringkali lalu lalang di gang tersebut.
"Katanya terganggu, bising, karena saya lalu lalang di sini. Padahal saya kerjaannya pedagang ayam," jelas Sunarto kepada wartawan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia sendiri sempat heran kenapa Margono sampai menutup akses gang itu dengan tembok padahal Surnarto merasa tidak pernah cekcok dengan Margono.
Sunarto pun menyebut bahwa sebenarnya Margono hanya iri dengan dirinya karena dia membangun teras rumah tapi nggak bilang-bilang.
"Cuma iri dengki. Saya bangun teras, bangun nggak bilang-bilang, terus (Margono) marah," terang Sunarto.
Kini tembok sepanjang dan setinggi 2 meter menutup jalan gang yang menjadi satu-satunya akses ke rumah Sunarto yang bisa dilalui sepeda motor.
Sementara, rumah Sunarto sendiri berbatasan langsung dengan sawah dan kebun yang tidak bisa dilewati kendaraan.
"Tembok itu dibangun Selasa (12/9) kemarin. Ya akhirnya keluarga saya tidak bisa lewat gang itu lagi. Saya terpaksa harus lewat gang lain," katanya.
Sunarto kesulitan untuk keluar masuk rumah membawa motor. Dia dan keluarganya harus melewati gang lain yang lebarnya cuma 60 sentimeter.
"Gang itu cuma bisa dilewati dengan berjalan kaki, motor nggak bisa," kata Sunarto.
Setelah akses jalan itu ditembok, dia Sunarto terpaksa menitipkan sepeda motor itu ke tetangga lain. Dia mengaku bersedia membeli bila memang tanah gang milik Margono itu dijual sebagian.
"Kalau akses jalan ini (yang ditutup tembok) dijual saya siap membeli 1,5 meter," ujar Sunarto.
(dpe/iwd)