Sampah merupakan suatu hal yang kerap dianggap tak memiliki nilai. Namun, bagaimana jika sampah bisa ditukar dengan uang?
Di Surabaya, ada Bank Sampah Induk yang berlokasi di Jalan Raya Menur No.31 A, Manyar Sabrangan, Kecamatan Mulyorejo. Bank sampah ini bisa menjadi pilihan yang tepat untuk menukarkan sampah menjadi rupiah.
Bank sampah ini telah diresmikan sejak 1 September 2023 oleh Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi. Jenis sampah yang diterima oleh bank sampah ini cukup beragam. Mulai dari sampah kardus, kertas, bekas kemasan, hingga botol kaca dan aluminium.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kehadiran Bank Sampah Induk Surabaya ini disambut hangat oleh warga Surabaya. Banyak warga yang menjadi nasabah di bank sampah ini, baik sebagai nasabah individu maupun nasabah kelompok.
Warga pun bisa mendapatkan beberapa keuntungan saat menjadi nasabah bank sampah. Di antaranya, hasil penukaran sampah bisa diambil dalam bentuk uang maupun tabungan.
![]() |
Nominal hasil penukaran sampah pun cukup beragam. Untuk sampah kardus, bisa dihargai mulai dari Rp 1.300 per kilogram, botol PET sekitar Rp 3.700 per kilogram dan plastik kemasan Rp 1.500 per kilogram. Untuk penjelasan lebih detailnya dapat diakses melalui laman Instagram @banksampahinduksurabaya.
Humas Bank Sampah Induk Surabaya, Rizana Hasna menyampaikan, para nasabah biasanya ramai berkunjung ke bank sampah ini untuk mengumpulkan sampahnya di akhir pekan, tepatnya di hari Sabtu.
"Setelah pindah ke sini, di hari Senin sampai Jumat rata-rata bisa 15 sampai 20 orang pengunjung per hari. Sejauh ini yang paling banyak disetorkan itu buku-buku, kertas, kardus. Per orang itu biasanya kalau bawa mobil bisa sekitar 20 kilogram kalau bawa motor biasanya 3 sampai 5 kilogram," ujar Hasna kepada detikJatim, Rabu (13/9/2023).
Diketahui, bank sampah ini sebelumnya berlokasi di Jalan Ngagel Timur Nomor 26, namun sejak pindah ke lokasi yang baru di Jalan Raya Menur No.31 A, warga Surabaya semakin antusias untuk berkontribusi menjaga lingkungan dengan bertanggungjawab mengumpulkan sampah.
![]() |
"Kita bisa mencapai 1 ton lebih per hari, apalagi masih baru gini, banyak nasabah yang berbondong-bondong daftar dan menyetorkan sampahnya," tambah Hasna.
Bank Sampah Induk Surabaya menjadi salah satu kontributor dalam upaya menurunkan jumlah sampah anorganik di Kota Surabaya. Tertarik untuk tukar sampahmu jadi uang detikers?
Artikel ini ditulis oleh Aprilia Devi, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(hil/sun)