Polisi Selidiki Air Sumur Warga Kota Kediri yang Jadi 'Pertalite'

Polisi Selidiki Air Sumur Warga Kota Kediri yang Jadi 'Pertalite'

Andhika Dwi - detikJatim
Minggu, 10 Sep 2023 13:15 WIB
Kasatreskrim Polres Kediri Kota AKP Nova Indra.
Kasat Reskrim Polres Kediri Kota AKP Nova Indra. Foto: Andhika Dwi/detikJatim
Kediri -

Polres Kediri Kota menyelidiki dugaan pencemaran air sumur berubah menjadi 'Pertalite' di Desa Tempurejo, Pesantren, Kota Kediri. Sebelumnya anggota kepolisian mendampingi Pemerintah Kota (Pemkot) Kediri mengambil sampel air untuk diteliti.

"Iya, kami sudah monitor hal itu (pencemaran air sumur). Anggota kami sudah beberapa kali mendampingi pihak terkait khususnya Pemkot Kediri saat mengambil sampel air sumur," kata Kapolres Kediri Kota AKP Nova Indra, Minggu (10/9/2023).

Selain mendampingi DLHKP dan Dinas Kesehatan mengambil sampel air, anggota Satreskrim Polres Kediri Kota juga mengambil dokumentasi sampel air. Sekaligus melakukan penyelidikan dengan meminta keterangan warga terdampak air sumur yang tercemar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi, sementara kami memang melakukan penyelidikan awal terkait dugaan pencemaran air tersebut. Ada sejumlah warga kami mintai keterangan awal. Namun, soal penyelidikan hasil sampel air dan zat yang terkandung, kami masih menunggu pihak Pemkot Kediri," jelasnya.

Sementara itu berdasarkan pengamatan detikJatim, pencemaran air sumur terjadi di sumur warga RT 005/RW 002. Sekitar 14 KK terdampak karena air sumurnya keruh dan kental, serta berbau minyak dan licin.

ADVERTISEMENT

Tak hanya berbau BBM, air sumur juga terbakar saat disulut api. Sehingga muncul dugaan air sumur tersebut tercemar SPBU di sekitar lokasi. Pemkot Kediri pun menggandeng ITS untuk meneliti kandungan air sumur yang tercemar tersebut.

"Sudah diambil sampel oleh ITS bersama tim DLHKP, Dinas Kesehatan Kota Kediri. Ini sudah terjawab sekarang pencemaran, semakin kental, semakin kentara. Nanti dilihat zat di dalamnya apa, lalu akan dicari sumber ininya (pencemaran) di mana. Apakah benar di belakang, di depan, atau di mana," papar Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar.

Abdullah tak ingin berspekulasi terkait penyebab pencemaran diduga kuat karena BBM. Namun, jika benar dugaannya dari SPBU di sekitar lingkungan, maka ia akan menghentikan operasional dan meminta pengelola melakukan perbaikan.

"Sementara ini kami belum tahu apakah dari sana, dari sana, masih praduga. Nah, dugaannya bisa dari SPBU, dari galian, bisa dari mana-mana. Nah, minggu depan akan kami cek bersama ITS. Kalau memang dari SPBU, ya SPBU-nya ditutup, diperbaiki sampai beres, baru dia boleh operasional lagi," pungkasnya.




(irb/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads