Salah satu pasar tradisional yang legendaris di Surabaya adalah Pasar Kembang. Mereka yang tidak tinggal di Surabaya akan terkejut bila datang ke sana untuk mencari bunga, karena pasar itu justru lebih dikenal dengan kue tradisionalnya.
Ya, Pasar Kembang yang namanya juga menjadi nama salah satu ruas jalan di Kecamatan Sawahan Surabaya justru menjadi pusat jajanan tradisional dengan harga yang murah meriah. Pasar ini juga menjadi rujukan para pedagang untuk mengulak kue.
Memang masih ada sejumlah pedagang yang menjual bunga, namun jumlahnya lebih sedikit dari para penjual kue. Lho, terus bagaimana sejarahnya Pasar Kembang kok malah banyak penjual kue?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejarah Pasar Kembang
Pasar Kembang adalah salah satu pasar tradisional yang terletak di pusat Kota Surabaya. Seperti namanya, pasar ini mulanya identik dengan 'kembang' atau 'bunga'. Bahkan sempat menjadi sentra perdagangan bunga paling penting di Surabaya.
Kuncarsono Prasetyo, Pemerhati Sejarah Surabaya dari komunitas Begandring Soerabaia penah menjelaskan bahwa Pasar Kembang Surabaya itu bisa ditelusuri kembali ke masa sebelum 1950-an. Saat itu, kawasan sekitar pasar ini adalah area makam yang sangat luas hingga wilayah Putat Jaya.
Keberadaan makam yang sangat luas itulah yang mendorong pedagang kembang beraktivitas ekonomi di sekitar lokasi itu. Jumlah pedagang bunga yang sangat banyak saat itu membuat kawasan itu dikenal sebagai Pasar Kembang Surabaya.
![]() |
Yadi, salah satu pedagang kue di Pasar Kembang Surabaya membenarkan bahwa mulanya ada banyak lapak pedagang bunga di sekitar lokasi makam meski tidak memiliki bangunan permanen. Hingga pasar tradisional yang dinamai Pasar Kembang dibangun.
"Ya bener, namanya Pasar Kembang. Dari dulu sampai sekarang ya sama, jualan kembang. Cuman sekarang sudah ada tempatnya, yang dijual (kembangnya) juga makin bervarias," kata Yadi saat ditemui detikJatim, Jumat (8/9/2023)
Yadi menjelaskan karena lokasi itu dekat dengan area pemakaman yang luas, bunga-bunga yang diperdagangkan di sana adalah kembang untuk ziarah kubur. Masih bertahan sebagian pedagang yang menjual bunga untuk ziarah kubur, tapi mereka juga menjual bunga untuk keperluan lainnya.
Tidak sedikit pembeli yang datang ke Pasar Kembang untuk membeli bunga yang dipakai untuk berbagai keperluan. Mulai dari bunga-bunga untuk dekorasi upacara adat, acara pernikahan, juga kegiatan-kegiatan keagamaan.
Berdirinya Bangunan Pasar Kembang
Kompleks bangunan Pasar Kembang berdiri sekitar 1970. Hal itu seperti disampaikan oleh Kuncarsono, pemerhati sejarah eks jurnalis salah satu surat kabar. Dia jelaskan bahwa area sekitar pasar yang tadinya pemakaman lambat laun berubah menjadi permukiman.
Otomatis, pedagang kembang yang tadinya banyak ditemukan di lokasi itu dari tahun ke tahun semakin berkurang meski masih ada yang tetap bertahan. Hingga pada 1970, para pedagang bunga yang bertahan mulai berjualan di dalam bangunan kompleks pasar.
Para pedagang bunga itu pun membaur dengan para pedagang yang menjual berbagai produk pertanian lain di dalam pasar. Para pedagang juga menjual sayuran, buah-buahan, juga berbagai kebutuhan pokok lainnya.
Tidak hanya itu, beberapa tahun kemudian pasar ini juga dilengkapi dengan bioskop. Keberadaan bioskop itu sempat menjadikan Pasar Kembang sebagai salah satu pusat perekonomian di Surabaya, di mana aktivitas perdagangan dan hiburan menjadi satu di dalamnya.
Masuknya para Pedagang Kue. Baca di halaman selanjutnya.
Bioskop yang menempati lantai 2 Pasar Kembang itu ternyata tidak berusia lama. Pada awal 2000 bioskop itu terpaksa berhenti beroperasi karena memang sepi penonton. "Sejak bioskop itu ditutup otomatis lantai 2 kosong," kata Yadi, salah satu pedagang kue di Pasar Kembang Surabaya, Jumat (8/9/2023).
Lantai 2 pasar yang tadinya merupakan gedung bioskop itu pun kosong selama 8 tahun hingga pada pada 2008 Paguyuban Pedagang Kue Surabaya (PPKS) mulai mengajukan permohonan ke Pemkot Surabaya untuk memanfaatkan lantai 2 itu sebagai lapak berjualan kue.
Pemkot Surabaya menyetujui permohonan PPKS hingga lantai dua Pasar Kembang mulai dibangun dan difungsikan kembali sebagai sentra jajanan tradisional dan UMKM. Para pedagang kue yang mulanya berjualan di pinggir jalan mulai mengisi stan di lantai 2 Pasar Kembang.
Yadi, salah satu pedagang kue di Pasar Kembang menyebutkan bahwa setelah para pedagang kue itu masuk, lambat laun semakin banyak produsen kue yang menitipkan kue tradisional. Aktivitas perdagangan kue di Pasar Kembang pun meningkat pesat.
"Banyak yang datang ke sini itu nggak cuma dari Surabaya saja. Ya dari wilayah di sekitar Surabaya, ada dari Sidoarjo, Gresik, ada juga langganan saya yang orang Madura," kata Yadi.
![]() |
Diresmikan Sebagai Pasar Kue
Catatan detikJatim, Pemkot Surabaya akhirnya meresmikan pasar kue di Kompleks Pasar Kembang itu pada 28 Mei 2009. Hingga saat ini, antusiasme pengunjung yang datang ke sana kebanyakan merupakan pelanggan yang membeli kue dalam jumlah banyak alias kulakan.
Pedagang kue Surabaya dan sekitarnya kerap kulakan di pasar ini, pasalnya harga yang dibanderol di pasar ini lebih murah dari pasar lainnya. Selain itu, varian kue dan jajanan juga menjadi salah satu alasan pasar ini ramai hingga saat ini.
Beragam jenis kue dan jajanan khas Jatim dapat ditemui dengan mudah di pasar ini. Seperti lemper, nagasari, pastel, lapis surabaya, dan masih banyak lainnya. Harganya terbilang ramah di kantong para pelanggan, mulai dari Rp 1.100 hingga Rp 3.000.
"Awal Oktober besok katanya ada revitalisasi Pasar Kembang. Desainnya katanya jadi lebih modern, terus ketambahan ada UMKM lagi. Ya kami berharap jadi makin ramai lagi," kata Yadi yang berjualan kue di Pasar Kembang sejak dini hari sekitar pukul 03.00 WIB.
Soal revitalisasi pasar tersebut, hal itu merupakan kelanjutan rencana dari Perusahaan Daerah (PD) Pasar Surya Surabaya usai terjadinya kebakaran yang melahap habis bangunan lantai 2 Pasar Kembang itu.
Revitalisasi itu nantinya diharapkan mampu menampung lebih banyak pedagang. Dari sebelumnya 220 pedagang jajanan tradisional ditargetkan bisa menampung 600 pedagang jajanan. Ini akan menjadikan Pasar Kembang sebagai pusat jajanan tradisional terbesar di Kota Surabaya.