Fenomena Aspal Menggunung di Pasar Kembang Ternyata Imbas Proyek Pipa PDAM

Round-up

Fenomena Aspal Menggunung di Pasar Kembang Ternyata Imbas Proyek Pipa PDAM

Imam Wahyudiyanta - detikJatim
Rabu, 02 Agu 2023 07:00 WIB
Aspal meletek di kawasan Pasar Kembang Surabaya
Aspal yang meletek di kawasan Pasar Kembang Surabaya (Foto: Tangkapan layar)
Surabaya -

Pagi itu sekitar jam 05.00 WIB, warga dan pengguna jalan di Pasar Kembang dikagetkan dengan aspal jalan di satu titik yang tiba-tiba menggelembung lalu merekah membentuk gunungan. Tak ada yang tahu mengapa aspal jalan itu tiba-tiba 'meletek'.

Salah satu pengguna jalan, Hasan (59) mengaku heran dengan kejadian yang pertama kali ditemuinya ini.

"Kayak aspal meletek terus membentuk gunungan. Kok iso yo," kata Hasan kepada detikJatim, Selasa (1/8/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Muhammad Jayon, salah satu pegawai toko yang tokonya tepat berada di depan aspal yang 'meletek' mengatakan aspal jalan itu terangkat sekitar pukul 05.00 WIB.

"Tadi kejadian jam 5 pagi. Banyak orang jualan. Saya tahunya waktu akan buka toko. Tadi mumbul seperti gunung, sekitar kurang 1 meter," ujar Jayon.

ADVERTISEMENT

"Sebetulnya sejak kemarin (Senin) ada tanda-tanda aspal mulai retak-retak sekitar jam 4 sore," lanjut Jayon.

Jayon bercerita ketika aspal itu pecah lalu menyembul membentuk gunungan, sejumlah pedagang mendengar bunyi yang tidak terlalu keras.

"Ada suaranya 'bluk', tapi tidak keras. Tidak ada asap. Waktu itu sedang banyak pedagang," cerita Jayon.

Ternyata aspal itu pecah dan menyembul membentuk gunungan imbas proyek pengerjaan pipa PDAM. Manajer Proyek Perpipaan PDAM Surya Sembada Surabaya Louis Andilun Gatun menduga penyebab aspal naik tersebut akibat ada rongga di bawa tanah.

"Karena ada rongga. Karena kontur tanah kita tidak tahu karateristiknya. Dari awal memang proses penarikan (pipa) cukup berat," ujar Louis.

Louis mengatakan pipa yang akan dipasang oleh PDAM di dekat lokasi aspal meletek itu berdiameter 600 milimeter. Sementara diameter di bawah sekitar 900 centimeter.

"Jadi kami lakukan penambahan chemical supaya lubang terbentuk sempurna, sampai keluar air tapi kecil," katanya.

Direktur Operasi PDAM Surya Sembada Nanang Widyatmoko juga mengakui itu. Aspal yang pecah dan menyembul membentuk gunungan itu menurutnya imbas pekerjaan pemasangan pipa baru PDAM tidak jauh dari lokasi.

Menurutnya, aspal itu pecah saat pemasangan pipa dilakukan tanpa menggali tanah, tetapi menggunakan sistem pengeboran.

"Setelah dibor, hari ini waktunya tarik pipa. Saat pipa ditarik ada tekanan dari lumpur bawah ke atas," ujarnya.

Dia menduga bahwa tanah di bawah aspal itu tidak kuat menahan tekanan saat dilakukan penarikan pipa.

"Kebetulan kok ada bagian jalan yang nggak kuat menahan. Sehingga aspalnya terangkat. Akibat penarikan itu, jadi aspal terangkat," kata Nanang.

Perbaikan yang dilakukan melibatkan sejumlah alat berat dan puluhan petugas untuk mempercepat pemerataan dan aspal. Setelah menguruk lubang dengan kerikil, petugas mulai melakukan pengaspalan sehingga ruas jalan yang sempat menggunung itu telah rata kembali.




(abq/iwd)


Hide Ads