.webp)
Sekitar 1.000 nelayan yang beroperasi di Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Prigi, Trenggalek menggelar doa bersama untuk keselamatan. Doa juga dikhususkan untuk 8 nelayan yang masih hilang di Blitar.
Salah seorang tokoh nelayan Trenggalek Imam Supingi mengatakan rentetan insiden kecelakaan laut yang terjadi selama satu bulan terakhir menjadi keprihatinan bagi para nelayan karena telah memakan banyak korban jiwa.
"Makanya malam ini seluruh nelayan sini mengikuti doa bersama dan istigasah, memohon kepada Allah agar kita semua diberikan keselamatan dan kelancaran dalam melaut," kata Imam Supingi, Kamis (7/9/2023) di PPN Prigi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Doa bersama tersebut juga dikhususkan untuk 8 anak buah kapal (ABK) KM Mandala yang hilang akibat kecelakaan laut di Pantai Gayasan, Blitar bisa segera ditemukan.
"Ini adalah bagian dari ikhtiar kita, semoga Allah SWT mengabulkan doa kita," jelasnya.
Menurut Imam, hari ini seluruh nelayan di PPN Prigi tidak ada yang melaut. Hal ini sebagai salah satu bentuk keprihatinan atas insiden kecelakaan yang menimpa rekannya.
"Malam ini semua ikut doa bersama dan istigasah," ujarnya.
Sementara itu Koordinator Pos Basarnas Trenggalek Yoni Fariza, mengatakan tepat satu bulan terakhir telah terjadi tiga insiden kecelakaan laut kapal nelayan.
"Pertama adalah dua kapal pancing yang pecah dihantam ombak di Pantai Gladak Tulungagung, korban meninggal 4 orang," kata Yoni.
Sedangkan kejadian kedua terjadi di Pantai Kuyon, Kecamatan Panggul, Trenggalek. Seorang nelayan dinyatakan hilang dan hingga kini jenazahnya tidak ditemukan.
"Kejadian terakhir Kamis tadi, kapal Porse Seine kandas dan terbalik di Pantai Gayasan, Kabupaten Blitar. Info awal ada 8 korban yang hilang," imbuhnya.
(abq/iwd)
