Pada 17 November 1965, UNESCO menetapkan tanggal 8 September sebagai Hari Literasi Internasional atau Hari Aksara Internasional. Kamu bisa loh ikut merayakan Hari Literasi Internasional, bagaimana caranya?
Peringatan Hari Literasi Internasional bertujuan untuk menyadarkan masyarakat di seluruh penjuru dunia tentang betapa pentingnya melek huruf bagi setiap manusia, komunitas, dan masyarakat. Literasi juga tidak hanya mencakup membaca, menulis, dan berhitung. Akan tetapi, dapat berupa kegiatan memaknai atau memahami gambar atau cerita.
Serba-serbi Hari Literasi Internasional:
Mengulik tentang Hari Literasi Internasional, berikut cara merayakannya hingga sejarah dan tema tahun ini, seperti dikutip detikJatim dari berbagai sumber.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Cara Merayakan Hari Literasi Internasional
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menciptakan Gerakan Literasi Nasional (GLN) sebagai wadah mengedukasi masyarakat tentang pentingnya literasi. Kamu pun bisa merayakan Hari Literasi Internasional dengan cara mendorong implementasi Gerakan Literasi Nasional.
Caranya, kamu bisa mendorong Gerakan Literasi Nasional di lingkungan keluarga, sekolah, hingga masyarakat. Yuk, simak caranya berikut ini.
1. Gerakan Literasi Keluarga
Sejatinya, gerakan literasi dimulai dari keluarga dan orang tua sebagai pendidikan pertama dan utama bagi anak. Oleh karena itu, keluarga turut mengambil peran dalam mengembangkan budaya literasi.
Keluarga perlu membentuk kesadaran serta motivasi terhadap pentingnya budaya literasi keluarga, sehingga akan terbentuk kebiasaan dan konsistensi minat literasi. Ada beberapa langkah yang dapat dilakukan orang tua dalam upaya mewujudkan budaya literasi keluarga, di antaranya:
- Seorang anak sering kali meniru kebiasaan orang dewasa karena memiliki rasa penasaran yang tinggi. Orang tua dapat membiasakan membaca buku di depan anak, sehingga anak terpengaruh dan meniru kebiasaan itu.
- Orang tua juga dapat memfasilitasi anak dengan buku bacaan atau bahkan ruang baca khusus.
- Membuat jadwal wajib baca bagi anak untuk menumbuhkan kebiasaan membaca.
- Ajak anak pergi ke perpustakaan atau toko buku, sehingga anak dapat mengenal buku apa yang mereka sukai.
- Berilah penghargaan dalam bentuk buku kesukaannya atas pencapaian yang telah diraih.
2. Gerakan Literasi Sekolah
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah mengembangkan Gerakan Literasi Sekolah berdasarkan Permendikbud Nomor 21 Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti.
Gerakan Literasi Sekolah mengusung beberapa prinsip, seperti menyesuaikan dengan tahapan perkembangan peserta didik berdasarkan karakteristiknya, dilaksanakan secara berkelanjutan, dan melibatkan kecakapan komunikasi lisan, serta mempertimbangkan keberagaman.
Tahapan Gerakan Literasi Sekolah dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut.
- Menumbuhkan minat baca melalui kegiatan 15 menit membaca sesuai Permendikbud Nomor 23 Tahun 2015.
- Mendorong peserta didik untuk memberikan tanggapan terhadap buku pengayaan dalam rangka meningkatkan kemampuan literasi.
- Menggunakan buku pengayaan dan strategi membaca di semua mata pelajaran.
- Perlu diingat, pelaksanaan gerakan literasi ini harus memperhatikan ketersediaan sarana dan prasarana serta kapasitas pemangku kepentingan.
3. Gerakan Literasi Masyarakat
Gerakan Literasi Masyarakat merupakan salah satu upaya meningkatkan kompetensi literasi dan menanamkan kecintaan terhadap membaca. Caranya dengan mengajak masyarakat untuk berkolaborasi.
Taman Bacaan Masyarakat menjadi opsi yang tepat untuk menciptakan masyarakat melek huruf. Taman Bacaan Masyarakat merupakan fasilitas yang memberikan ruang kepada masyarakat untuk membaca tanpa mengenal batas usia, latar belakang pekerjaan, pendidikan, budaya, dan sebagainya.
Di beberapa daerah, pemerintah telah menyediakan fasilitas ini untuk menumbuhkan semangat dan minat membaca masyarakat. Selain Taman Bacaan Masyarakat, siapapun dapat mengunjungi perpustakaan umum untuk memperoleh informasi, peminjaman buku, dan sebagainya.
Masyarakat juga dapat menggalakkan kampanye literasi di sekitarnya. Kampanye itu diisi kegiatan donasi buku yang nantinya dapat disumbangkan ke masyarakat pedesaan terpencil.
![]() |
Sejarah Hari Literasi Internasional
Buta huruf menjadi pelopor terbentuknya Hari Literasi Internasional. Permasalahan ini tidak hanya dialami negara berkembang, melainkan beberapa negara maju, seperti Amerika dengan perkiraan sekitar 32 juta orang dewasa merupakan orang dengan buta huruf. Tak dipungkiri masalah buta huruf perlu perhatian serius.
Pada 1965, UNESCO mengadakan sebuah konferensi yang mengangkat tema "World Conference of Ministers of Education on the Eradication of Illiteracy" di Iran. Kemudian, UNESCO mendeklarasikan 8 September sebagai Hari Literasi Internasional.
Deklarasi dilakukan untuk mengingatkan masyarakat global tentang urgensi literasi dan sebagai bentuk dukungan menciptakan kesejahteraan dunia dengan masyarakat yang lebih melek huruf. Bahkan, literasi dijadikan sebagai salah satu poin pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) dalam bidang pendidikan.
Tema Hari Literasi Internasional 2023
Tahun ini, UNESCO telah resmi mengumumkan tema perayaan Hari Literasi Internasional. Yaitu Promoting Literacy For A World in Transition: Building The Foundation For Sustainable and Peaceful Societies, yang artinya Mempromosikan literasi untuk dunia dalam perubahan: Membangun landasan bagi masyarakat yang berkelanjutan dan damai.
Perayaan ini memberikan kesempatan kepada masyarakat global untuk mempercepat kemajuan menuju pencapaian Sustainable Development Goals 4 (SDG4), yaitu pendidikan.
Urgensi Pendidikan Literasi
Kamu harus mengetahui pentingnya pendidikan literasi sejak usia dini. Berikut urgensi pendidikan literasi.
- Melatih kemampuan dasar dan membentuk kebiasaan membaca, menulis, dan berhitung.
- Mengembangkan pola pikir kritis sehingga memudahkan seseorang menerima, mengolah, dan menyikapi setiap informasi yang didapatkannya.
- Membantu anak mempersiapkan diri memasuki dunia pendidikan, meliputi perkembangan sosial, emosional, kognitif, hingga bahasa yang menjadi aspek penting perkembangan anak.
- Perkembangan literasi yang baik berkaitan dengan prestasi di bidang akademik, di mana pendidikan literasi ini akan memberikan dampak positif secara signifikan terhadap prestasi akademik seseorang.
Itulah informasi mengenai peringatan Hari Literasi Internasional beserta cara merayakannya. Semoga bermanfaat!
Artikel ini ditulis oleh Savira Oktavia, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(irb/sun)