Sengketa gedung SMK Prapanca 2 antara mantan kepala sekolah Soewandi dan Yayasan Pendidikan Wartawan Jawa Timur akhirnya berakhir damai. Sengketa berbuntut penyegelan damai setelah dimediasi Polrestabes Surabaya.
Kasat Reskrim AKBP Mirzal Maulana mengatakan kedua pihak sepakat damai setelah perselisihan diselesaikan secara kekeluargaan dan tidak ada tuntutan apapun.
Mirzal juga menyampaikan rencananya dalam waktu dekat sekolah di Jalan Nginden Intan Timur I, Sukolilo, Surabaya yang disegel H Soewandi sejak 2021 itu akan dibuka.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi atas petunjuk Bapak Kapolrestabes yang peduli terhadap nasib para siswa, diadakan mediasi ini. Alhamdulillah kedua pihak dengan kepala dingin sepakat bersama-sama membuka gembok pagar pintu SMK Prapanca 2 pada Senin, tanggal 4 September 2023 besok," kata Mirzal, Minggu (3/8/2023).
Atas perdamaian kedua pihak yang sepakat mengakhiri sengketa ini, puluhan siswa yang sebelumnya mengungsi di salah satu ruang Kampus Stikosa-AWS untuk belajar, kini bisa kembali duduk di kelas masing-masing pada Rabu (6/9/2023).
"Hari Rabu, tanggal 6 September 2023 dilaksanakan upacara untuk serah terima sekaligus dimulai kembali proses pembelajaran," ujar Mirzal.
Sebelumnya, masalah tersebut muncul setelah mantan Kepala Sekolah SMK Prapanca 2 terjadi setelah Soewandi diberhentikan sebagai kepala sekolah.
Pemberhentian oleh Yayasan Pendidikan Wartawan Jawa Timur (YPWJT) karena Soewandi usianya sudah 60 tahun.
Soewandi lalu menggembok sekolah sehingga sejak 2021. Para siswa pun terimbas dan tidak bisa belajar di gedung SMA Prapanca 2.
(abq/fat)