Mendikbudristek Nadiem Makarim mengeluarkan kebijakan bahwa skripsi tidak lagi menjadi syarat wajib kelulusan mahasiswa S1 atau D4. Ada pilihan selain skripsi yang bisa ditempuh mahasiswa. Mengenai hal itu Rektor Unair Prof Mohammad Nasih menyinggung soal orisinalitas.
Prof Nasih mengatakan bahwa kebijakan baru ini bukan menghapus skripsi. Dengan kebijakan ini mahasiswa punya pilihan lain dalam mengaplikasikan hasilnya selama ilmu yang mereka dapatkan. Dia pun menekankan apapun karya akhir itu harus orisinal dan tetap diuji.
"Apa pun jenisnya baik skripsi, prototipe, atau project, semua jenis produk harus dinarasikan. Harus ada deskripsi, ada cara kerja. Kalau punya produk ada cara kerja," kata Nasih saat ditemui detikJatim di ruang kerjanya, Kamis (31/8/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, dia menegaskan bahwa produk atau karya yang dibuat mahasiswa harus orisinal. Hal ini menjadi penting, karena Unair tidak ingin ada produk plagiat yang sudah diakui orang lain dan digunakan yang bersangkutan.
"Mekanisme menentukan original penting dan dilakukan perguruan tinggi dan Prodi. Bentuknya untuk menguji original bukan plagiat. Kalau bentuk produk harus diuji benar. Tesis dan disertasi, menguji orisinalitas harus dilakukan. Bentuk paling tepat orisinal dengan publikasi," ujarnya.
Ia menjelaskan, dalam menjaga orisinalitas ini harus tersedia pernyataan dan kesanggupan. Di mana ketika terbukti melakukan plagiat maka mahasiswa tersebut harus bersedia dipidanakan.
"Produk harus teruji secara valid, bahwa karya yang dihasilkan bekerja sesuai apa yang ada. Jadi misal karya yang dihasilkan bisa menjadi pengganti bahan bakar minyak, lalu ketika diuji hasilnya harus valid," jelasnya.
Sementara untuk tesis dan disertasi yang tidak diwajibkan publikasi menurutnya ada cara yang bisa dilakukan untuk menguji orisinalitas keduanya. Yakni dengan cara melakukan publikasi.
"Bentuk paling tepat untuk menguji orisinalitas tesis dan disertasi adalah melakukan publikasi. Jadi harus melakukan publikasi agar masyarakat bisa menilai. Hanya saja bentuknya (publikasi) bisa berbeda dengan yang ada sebelumnya," urainya.
Guna meningkatkan kualitas lulusan, Unair saat ini tengah melakukan skema ujian skripsi dengan menghadirkan para praktisi di bidangnya. Rencananya akan dilakukan pada tahun depan.
"Kalau sidang skripsi nanti tidak hanya diuji oleh dosen tapi juga praktisi. Mahasiswa tidak hanya dinilai bagaimana cara dia menjawab tapi bagaimana komunikasi dan lainnya. Hal ini bertujuan untuk melatih mereka sebelum terjun bekerja," katanya.
(dpe/iwd)