.webp)
Fenomena Super Blue Moon terjadi malam ini. Bahkan, fenomena ini bisa diamati secara langsung masyarakat Indonesia.
Sayangnya, fenomena alam itu berdampak kepada alam di Jatim. Salah satunya kawasan perairan di Jatim, khususnya pesisir Surabaya Raya.
Prakirawan BMKG Maritim Tanjung Perak Surabaya, Sutarno mengatakan salah satu dampaknya adalah banjir rob. Baik sebelum, selama blue moon, hingga pasca atau setelah fenomena itu berlangsung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk dampak terjadi banjir rob mulai tanggal 29 Agustus sampai 1 September 2023. Terutama di wilayah pesisir utara Jatim," kata Sutarno saat dikonfirmasi detikJatim, Kamis (31/8/2023).
Sutarno menjelaskan blue moon bisa mengganggu aktivitas masyarakat pesisir. Sebab, banjir rob menggenangi hingga ke daratan dan menyebabkan beberapa aktivitas warga pesisir terhambat.
"Bisa mengganggu nelayan tambak, petani garam, dan bongkar muat di pelabuhan, seperti di Tanjung Perak akibat air pasang," ujarnya.
Tak hanya itu saja, keberangkatan dan kedatangan kapal di Pelabuhan Tanjung Perak juga tertunda. Menurutnya, jadwal menjadi molor sekitar beberapa jam, baik hendak sandar maupun berlayar.
Baca juga: 2 Doa Melihat Blue Moon |
"Jadwal keberangkatan kapal tertunda akibat jembatan masuk kapal terlalu tinggi, sampai 40 derajat. Sehingga mobil truk tidak bisa masuk ke kapal dan harus menunggu surut kembali. Salah satunya ini KM Kirana tujuan Surabaya-Kumai tertunda akibat air pasang sejak pagi jam 08.00 sampai 10.00 WIB," tuturnya.
Hal senada disampaikan prakirawan BMKG Maritim Tanjung Perak lainnya, Ady Hermanto. Menurutnya, dampak secara langsung di perairan Jatim memang tidak ada.
Namun, fase full moon atau blue moon saat ini menyebabkan pasang air laut menjadi maksimum. Lantaran, gaya gravitasi bulan dan berpotensi menyebabkan terjadinya banjir rob di beberapa wilayah.
"Dan tidak ada dampak berbahaya yang ditimbulkan bagi masyarakat yang menyaksikan langsung fase bulan blue moon," tutupnya.
(pfr/fat)
