EN, atlet Esports mengaku dicekal pihak imigrasi Surabaya di Bandara Juanda sehingga tak bisa ke Malaysia. Ia juga mengaku merugi Rp 10 juta karena tiket pesawat hangus dan biaya hotel sudah terbayarkan.
Warga Singkawang, Kalimantan Barat itu mengatakan ia dicecar berbagai pertanyaan dan diklaim sebagai PMI atau TKI di Malaysia. Usai dicecar pertanyaan dan diminta duduk di ruangan interogasi Imigrasi, lantas paspornya ditahan.
Petugas imigrasi mengatakan paspor akan dikembalikan sekitar 3 hari. EN pun bingung dan tak bisa berbuat apa-apa. Meski, ia dijanjikan tidak di-blacklist.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mereka bilang tunggu paspor 3 hari lagi, baru boleh ambil paspor dan bilangnya saya masih bisa ke luar negeri. Mereka bilang saya gak dicap atau di blacklist, bakal dibalikin, tapi ya tunggu 3 hari dulu," ujar Pro Player Game Online di Indonesia itu kepada detikJatim, Jumat (25/8/2023).
Kepala Kantor Imigrasi Kelas 1 Surabaya Chicco Muttaqin mengaku justru belum mengetahui hal itu. Chiqo menyebut hal itu dilakukan lantaran menggencarkan pencegahan dan penindakan TPPO (Tindak Pidana Perdagangan Orang).
"Tapi, kalau mengarah ke TPPO akan kami serahkan ke APH (aparat penegak hukum)," tuturnya.
Sementara itu, Kepala Publikasi Kantor Imigrasi Kelas 1 Surabaya Ika Rahmawati mengatakan dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP), EN mengaku akan menjadi customer service judi online di Filipina. Maka dari itu, pihaknya menahan paspornya untuk waktu tertentu.
"Jadi paspornya masih ditahan untuk pendalaman lebih lanjut, termasuk menjadi customer service judi online di Filipina, bukan Malaysia," katanya.
Perihal gertakan dan tidak humanisnya pelayanan yang disebut EN, Ika mengaku masih mendalaminya. Namun, untuk pelarangan itu telah dipastikan berdasarkan pengakuan EN dalam BAP.
"Nanti, kami tanyakan ke bidang TPI (terkait SOP pelayanan yang diklaim tidak humanis). Gak boleh, (mendokumentasikan), aturan di area imigrasi. Karena yang bersangkutan (EN) pada saat BAP sudah mengakui maka akan menjadi customer service judi online di Filipina, saat ini sedang diproses di bidang Inteldakim. Senin (28/8) saya akan cek kembali ya (detailnya)," tutup dia.
(pfr/iwd)