Atlet Esports Rugi Rp 10 Juta gegara Gagal ke Malaysia karena Dikira TKI

Atlet Esports Rugi Rp 10 Juta gegara Gagal ke Malaysia karena Dikira TKI

Praditya Fauzi Rahman - detikJatim
Jumat, 25 Agu 2023 16:23 WIB
Ilustrasi Pasport Indonesia
Atlet esports ngaku rugi Rp 10 juta karena gagal ke Malaysia usai dicekal gegara dikira TKI/Foto: A.Prasetia/detikcom
Surabaya -

Atlet esports berinisial EN mengaku rugi hingga Rp 10 juta gegara gagal berangkat ke Malaysia. Ia dicekal petugas Imigrasi Kelas 1 Khusus TPI Surabaya lantaran diduga sebagai Pekerja Migran Indonesia (PMI) atau Tenaga Kerja Indonesia (TKI).

Kepada detikJatim, EN mengaku kejadian itu berlangsung pada Kamis (24/8 pagi sekitar pukul 08.00 WIB. Ia dicecar berbagai pertanyaan seputar identitas, tujuannya ke Malaysia hingga paspornya ditahan oleh 5 petugas imigrasi.

Alhasil, keberangkatannya ke Malaysia pun gagal. EN mengaku harus merugi hingga puluhan juta rupiah akibat hotel dan tiket maskapai penerbangannya hangus.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ya hangus. Total sekitar Rp 10 juta, sudah saya bayar lunas," ujarnya kepada detikJatim, Jumat (25/8/2023).

EN mengaku uang yang terlanjur ia gunakan untuk membayar hotel dan maskapai adalah uang pribadinya dari hasil menabung. Tabungan ini ia kumpulkan dari hasil menjuarai perlombaan esports, salah satunya Point Blank di kancah internasional.

ADVERTISEMENT

Atlet Esports Star Indonesia itu pun mengaku tak seyogyanya pelayan publik menginterogasi dan menahan paspornya. Terlebih, dengan cara yang tak humanis dan memaksa untuk mengakui hal yang tak dilakukannya.

Usai diperiksa, ia berupaya mendokumentasi dan memviralkan kejadian yang ia alami. Namun, dilarang oleh petugas dengan alasan di area tersebut dilarang mengambil foto.

"Habis itu saya foto, disuruh hapus di dalam situ, dibilang nggak boleh. Padahal kan fasilitas pelayanan publik, kayaknya mereka ketakutan," tutur pria asal Singkawang, Kalimantan Barat itu.

EN berencana bakal melaporkan kejadian itu ke Kanwil Kemenkumham Jatim. Bahkan, ia juga membagikan kisahnya agar masyarakat lain tidak mengalami hal serupa.

"Saya sarankan mesti diganti lah orang-orang di bagian pelayanannya, kalau ada kenalan saya ingin ke Ditjen Imigrasi pusat atau Kemenkumham Jatim untuk mengeluhkan kronologi tentang pelayanannya kok seperti ini," tutup Pro Player PUBG Mobile dan Call of Duty Mobile itu.




(hil/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads