Bahasa memiliki kemampuan mengambil bentuk yang berbeda beda, menciptakan gambaran luar biasa dan emosional dalam karya tulis. Salah satu alat paling ekspresif dan kuat adalah majas hiperbola. Majas ini membuat teks menjadi penuh dramatisasi, daya tarik, dan efek emosional.
Pengertian Majas Hiperbola
Menurut situs resmi Universitas Muhammadiyah Makassar (Unismu), kata hiperbola berasal dari Yunani yang berarti pemborosan dan berlebih-lebihan. Kemudian diturunkan dari hyper (melebihi) + ballien (melemparkan). Hiperbola merupakan suatu gaya bahasa yang di dalamnya berisi kebenaran yang direntang panjangkan. Gaya bahasa hiperbola mengandung pernyataan berlebihan dengan membesar-besarkan sesuatu hal.
Begitu juga dikutip dari Universitas Bengkulu (Unib), majas hiperbola mengandung pernyataan yang melebih-lebihkan jumlah, ukuran, atau sifat, dengan maksud memberi penekanan pada suatu pernyataan atau situasi. Tujuannya untuk memperhebat serta meningkatkan kesan dan pengaruhnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sehingga, dapat disimpulkan majas hiperbola adalah penggunaan gaya bahasa yang mengandung pernyataan melebih-lebihkan dengan tujuan memberikan penekanan sehingga dapat memperhebat kesannya. Hiperbola memberikan kebebasan untuk mengekspresikan konsep dengan cara yang kreatif dan menarik dengan perbandingan hingga pernyataan melewati batas realitas.
![]() |
Ciri-ciri Majas Hiperbola
Majas hiperbola memiliki beberapa ciri khas. Berikut ciri-ciri majas hiperbola.
1. Pernyataan Berlebihan
Majas ini melibatkan pernyataan yang sangat berlebihan atau melebih-lebihkan situasi dengan menguatkan sifat atau peristiwa.
2. Tujuan Dramatis
Hiperbola digunakan untuk memberikan efek dramatis atau menarik perhatian pembaca dengan menguatkan sifat atau peristiwa.
3. Tidak Harfiah
Pernyataan dalam hiperbola tidak dimaksudkan secara harfiah. Mereka cenderung dilebih-lebihkan untuk menghasilkan efek yang lebih besar.
4. Menggunakan Angka yang Besar
Hiperbola dapat mencakup penggunaan angka yang besar atau tak terhingga untuk meningkatkan efek pernyataan.
5. Penggunaan Komparatif dan Superlatif
Penggunaan perbandingan berlebihan seperti terbesar atau tertinggi.
Baca juga: 50 Contoh Majas Metafora dan Fungsinya |
Contoh Kalimat Majas Hiperbola
Setelah mengetahui pengertian dan ciri-cirinya, berikut 50 contoh majas hiperbola.
- Tasnya berat sekali, rasanya seperti membawa setengah gunung.
- Air mataku mengalir seperti sungai yang tak pernah berhenti.
- Lapangan sepak bola ini begitu besar, bisa menampung seluruh penduduk desa.
- Ia makan sebanyak sepuluh piring nasi, seolah-olah belum makan selama sebulan.
- Aksinya begitu cepat, mataku hampir tak bisa mengikutinya.
- Harganya begitu mahal, seperti bintang di langit.
- Antreannya begitu panjang, seakan-akan semua orang kota ini datang.
- Senyumannya begitu indah, bisa mencairkan es di kutub utara.
- Ia tertawa dengan keras seolah-olah seluruh ruangan bergema.
- Bukunya tebal sekali seakan-akan berisi semua pengetahuan dunia.
- Mobil itu melaju dengan kecepatan kilat.
- Wajahnya begitu putih seperti salju yang belum pernah tersentuh.
- Suaranya begitu lantang, bisa membuat telinga berdengung.
- Beban pekerjaannya begitu berat seperti menanggung gunung di punggungnya.
- Ia tidur seperti batu selama 12 jam.
- Kesenangan mereka sepertinya tak ada habisnya.
- Pelukan ibunya begitu hangat seolah-olah melindungi dari segala hal.
- Perasaannya begitu dalam seperti lautan yang tak berujung.
- Orang-orang memandanginya seperti seorang dewa.
- Kecantikannya seperti bunga yang baru mekar di pagi hari.
- Ia berkendara dengan kecepatan kilometer per jam.
- Hujan turun begitu deras seakan-akan langit menangis.
- Ia makan sepanjang hari seperti tidak pernah merasa kenyang.
- Ia begitu lelah, seolah-olah berlari maraton sepanjang malam.
- Anak itu memiliki rasa ingin tahu yang tak pernah puas.
- Pohon itu tumbuh begitu tinggi hampir menyentuh awan.
- Ucapannya begitu manis seperti madu yang mengalir.
- Kekuatan ciumannya bisa membuat siapa saja meleleh.
- Ia memiliki keberanian seperti singa yang melawan badai.
- Tumpukan pekerjaan di mejanya seperti gunung yang tak terkalahkan.
- Matanya berbinar-binar seperti dua bintang di langit malam.
- Berjalan kaki sejauh itu membuat kakiku terasa seperti batu.
- Ia berbicara dengan kecepatan kilat, sulit untuk mengikuti perkataannya.
- Pertunjukannya begitu mengagumkan seolah-olah dunia berhenti berputar.
- Ia merasa lapar setengah mati setelah berlatih seharian penuh.
- Ia menyanyikan lagu itu dengan begitu keras seakan-akan seluruh stadion bisa mendengarnya.
- Rindunya padamu seperti gurun yang tak pernah berujung.
- Ia berlari melewati finis dengan kecepatan kilat.
- Kesedihannya begitu dalam seolah-olah ia kehilangan seluruh dunia.
- Ia terbangun begitu pagi seakan-akan belum pernah tidur semalaman.
- Ia tertawa sekeras badai yang menerpa pantai.
- Kepintarannya seperti sinar matahari yang menerangi jalan.
- Ia memiliki senyuman yang begitu memikat seperti magnet bagi semua orang.
- Mencintainya lebih dari segalanya di dunia ini.
- Ia memenangkan perlombaan dengan selisih waktu sepersekian detik.
- Ia berjalan melalui pintu itu seolah-olah masuk ke dalam dunia ajaib.
- Rasa laparnya begitu besar seakan-akan ia belum pernah makan selama seminggu.
- Ia membaca buku sepanjang malam seperti tak pernah ingin berhenti.
- Kecepatan mobil itu seolah-olah bisa membuat waktu berjalan mundur.
- Rindunya padamu seperti ombak yang tak pernah henti menghantam pantai.
Artikel ini ditulis oleh Neshka Rizkita, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom
(irb/iwd)