.webp)
Polda Jatim optimistis bahwa Gedung Wismilak di Jalan Raya Darmo Surabaya bisa kembali ke tangan Polri. Ada sejumlah hal yang mendasari optimisme tersebut.
Pertama, karena ada sejumlah cacat administrasi dalam kasus sengketa Gedung Wismilak yang disampaikan Kepala Kantor Wilayah BPN Provinsi Jawa Timur, Jonahar.
"Jadi tidak lazim namanya gedung sedang dipakai kepolisian tapi dimohon oleh perhutanan, karena saya sudah bekerja di BPN lebih dari 25 tahun, belum pernah ada. Jadi itu saya anggap cacat," ungkap Jonahar saat berdialog dengan Kapolda Jawa Timur di Gedung Wismilak, Senin (21/8/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kepala BPN Jatim itu juga menyampaikan bahwa surat permohonan Hak Guna Bangunan (HGB) untuk Gedung Wismilak tidak disampaikan ke Kanwil BPN Jatim, tetapi justru disampaikan ke Polda Jatim.
 Pertemuan BPN dan Polda Jatim di Gedung Wismilak Surabaya. (Foto: Aprilia Devi/detikJatim) |
"Seluruh dokumen di BPN ataupun permohonan surat keputusan asli yang ada di kanwil kami rahasiakan, tidak kami sampaikan di sini. Memang tidak ada atau belum ketemu atau tidak sinkron," kata Jonahar.
Dengan sejumlah alasan itulah Polda Jatim maupun BPN pun berharap pengembalian aset bisa segera dilakukan, apalagi pertemuan Kapolda Jatim dan BPN Jatim hari ini juga bertepatan dengan momentum bersejarah.
Tepat pada hari ini, 21 Agustus 78 tahun yang lalu, Polisi Istimewa di Surabaya telah memproklamirkan diri menjadi polisi Republik Indonesia di bawah kepemimpinan Jenderal M Jassin.
"Kegiatan kita hari ini sekaligus mengingatkan kepada jajaran polisi muda bahwa hari ini, di tempat ini (Gedung Wismilak) sejarah penting yang mereka harus tahu. Sejarah berdirinya polisi yang kemudian menjadi Kepolisian Republik Indonesia," ujar Kapolda Jatim Irjen Toni Harmanto.
Artikel ini ditulis oleh Aprilia Devi peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(dpe/dte)
