Hasil Survei Dentuman Misterius Sumenep Tim ITN Malang Keluar Pekan Depan

Hasil Survei Dentuman Misterius Sumenep Tim ITN Malang Keluar Pekan Depan

Denza Perdana - detikJatim
Senin, 21 Agu 2023 12:38 WIB
Situasi di lokasi Desa Moncek Tengah usai bunyi dentuman misterius dari dalam bumi.
Warga Desa Moncek Tengah yang berkumpul menyaksikan survei dentuman misterius oleh Tim ITN Malang. (Foto: Ahmad Rahman/detikJatim)
Sumenep -

Tim ahli Geofisika Seismologi Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang telah menuntaskan survei dengan metode ground penetrating radar (GPR) pada Sabtu (19/8). Hasil survei itu diperkirakan baru bisa disimpulkan sepekan setelah mereka menuntaskan survei tersebut.

Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) ITN Malang Ratri Andinisari mengatakan selama sepekan ke depan pihaknya akan mengkaji hasil pengambilan sampel yang dilakukan pada hari ini.

"Paling lama satu minggu, tapi kalau hasil data bagus tidak terlalu banyak koreksi saya rasa dua hari saja cukup," ujar Ratri kepada detikJatim.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sampel yang diambil oleh tim ITN berupa pantulan gelombang radio dari titik pusat bunyi misterius dan sekitarnya. Survei ini bertujuan untuk mengetahui penampang bawah permukaan tanah di lokasi pusat sumber bunyi dentuman.

"Hasil yang didapat adalah penampang bawah permukaan tanah di lokasi kejadian. Untuk memastikan sumber bunyi itu kami harus mengolah data terlebih dahulu dan memadukan hasil itu dengan riset dari badan-badan lain. Kemarin kan ada BMKG yang menggunakan metode mikroseismik," kata Ratri.

ADVERTISEMENT

Sebelumnya, Tim ITN melakukan pengambilan sampel pantulan gelombang radio dengan metode GPR di 3 lokasi. Baik dari pusat keluarnya bunyi dan sejumlah tempat lain seperti yang disebutkan oleh warga setempat.

Pengambilan sampel itu dilakukan pada Sabtu siang mulai pukul 11.30 WIB sampai pukul 14.30 WIB didampingi tim BPBD Kabupaten Sumenep, Plt Camat Lenteng, Wawan, dan disaksikan warga setempat.

"Sampel pertama di lokasi kejadian di depan rumah, di dalam rumah, di ruang-ruang kosong di situ. Lalu di depan rumah warga itu ada area perbatasan di mana di situ menurut warga terasa ada getaran juga. Jadi di dua titik itu akan kami bandingkan dengan titik kontrol di lapangan," ujar Ratri.

Tim ITN melakukan penelitian itu berangkat dari kesimpulan awal bahwa bunyi misterius disertai getaran di Desa Muncek Tengah itu karena adanya pergerakan di bawah tanah, tepatnya dalam rongga batuan.

Pergerakan rongga batuan itu disebabkan oleh beberapa hal. Mulai dari perubahan musim yang kemudian membuat rongga batuan di bawah tanah awalnya terisi air kemudian berkurang, mengakibatkan perubahan struktur tanah sehingga terjadi guguran di dalam tanah.

"Faktor lain, karena adanya perubahan patahan di bawah tanah, namun pada kasus ini berdasarkan hasil seismologi menunjukkan tidak adanya pergerakan patahan di bawah tanah," kata Ketua Tim Kajian Resiko Bencana wilayah Sumenep, Ardiyanto Maksimilianus

Ardiyanto yang juga Ketua Tim Pendampingan Revisi Rencana Tata Ruang juga menyebutkan adanya perubahan struktur tanah akibat perubahan guna lahan di kawasan hulu sehingga mempengaruhi struktur tanah yang ada di bawahnya.

"Kemungkinan terakhir adalah adanya aktivitas manusia dalam skala besar yang terjadi secara beraturan pada wilayah terdekat sehingga mempengaruhi getaran di dalam tanah dan memicu adanya guguran di dalam rongga di bawah permukaan," lanjut Ardi.




(dpe/fat)


Hide Ads