Teka-teki Dentuman Misterius Sumenep yang Hilang Usai Warga Gelar Istigasah

Round-Up

Teka-teki Dentuman Misterius Sumenep yang Hilang Usai Warga Gelar Istigasah

Hilda Meilisa Rinanda - detikJatim
Senin, 21 Agu 2023 10:09 WIB
Lokasi dentuman misterius di Sumenep.
Lokasi dentuman misterius di Sumenep (Foto: Ahmad Rahman/detikJatim)
Surabaya -

Penyebab dentuman misterius disertai getaran dari dalam tanah di Desa Moncek Tengah, Sumenep memang masih menjadi misteri. Namun, anehnya, dentuman itu tidak lagi terdengar sejak warga melakukan istigasah. Hal ini membuat rasa penasaran warga makin membuncah.

Warga yang rumahnya hanya 25 langkah dari lokasi sumber bunyi dentuman, Wiqayatul Mutammimah mengaku heran. Dia membenarkan bahwa bunyi itu sama sekali hilang setelah warga melakukan istigasah di masjid.

"Iya, istigasah itu pas Zuhur itu. Waktu itu ada jeda gitu, warga takut soalnya bunyinya berpindah-pindah kayak jalan gitu. Terus setelah istigasah itu hilang. Sudah nggak kedengaran lagi. Ya, kalau penasaran itu pasti ada, karena cuma sekali itu terdengar keras," kata Wiqa kepada detikJatim, Minggu (20/8/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Wiqa sendiri menyaksikan bagaimana Tim BMKG memasang alat seismograf dan melakukan perekaman, juga Tim Ahli Geofisika Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang yang sempat melakukan observasi dan survei dengan metode geolistrik hingga GPR.

"Semingguan ini kan ada penelitian itu, dari BMKG terus dari institut itu, nah herannya sudah tidak terdengar lagi. Saya sempat ngobrol sama 2 orang itu (Tim ITN), katanya ya belum ketemu apa penyebabnya," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Sementara itu, perekam video yang viral, Saiful mengaku heran dengan bunyi yang tetiba hilang usai warga menggelar istigasah. Warga Dusun Tengah, RT 07, RW 02, Desa Moncek Tengah ini menceritakan bagaimana kepanikan warga.

Ia menyebut, pada hari ketika bunyi itu terdengar, Sabtu (12/8), warga memang sangat panik. Dentuman yang menurutnya seperti orang sedang menggali sumur di bawah tanah itu terdengar cukup lama. Sejak pukul 09.00 WIB hingga pukul 12.00 WIB. Selama 3 jam itulah warga setempat kebingungan hingga petugas kepolisian dan BPBD datang.

Di tengah kepanikan itu warga dusun setempat berinisiatif doa bersama setelah melakukan salat zuhur berjemaah. Anehnya setelah istigasah dilakukan di masjid yang jaraknya 50 meter dari lokasi, bunyi dentuman misterius itu hilang dan tidak terdengar lagi hingga sekarang.

"Istigasah itu dilakukan pas Salat Zuhur di masjid dekat lokasi situ. Warga doa bersama memohon keselamatan supaya tidak terjadi hal-hal yang tidak diingikan. Setelah istigasah itu, bunyi dan getarannya itu hilang, sampai sekarang tidak terdengar lagi," katanya,

Sementara, BPBD Kabupaten Sumenep masih akan melakukan kajian terhadap hasil penelitian yang dilakukan BMKG Pasuruan dan tim darn ITN Malang. Hasil penelitian itu nantinya diharapkan menjadi dasar bagi Pemerintah Daerah untuk mengambil kesimpulan.

Sedangkan Ketua LPPM ITN Malang Dr Ratri Andinisari menyatakan, mereka membawa seperangkat alat GPR untuk meneliti penyebab dentuman yang sempat viral. Alat itu didatangkan dari Malang karena survei dengan metode geolistrik sebelumnya tidak memungkinkan dilakukan.

Pelaksanaan survei dilakukan Tim ITN Malang pada Sabtu (19/8) siang pukul 11.30 WIB sampai pukul 14.30 WIB. Para ahli Geofisika itu didampingi Tim BPBD Kabupaten Sumenep, Plt Camat Lenteng Wawan, dan disaksikan sejumlah warga setempat.

"Sampel pertama di lokasi kejadian di depan rumah, di dalam rumah, di ruang-ruang kosong di situ. Kemudian ada juga di depan rumah warga itu adalah area perbatasan di mana di situ menurut warga terasa ada getaran juga, kemudian untuk titik kontrolnya di sini (di lapangan)," kata Ratri.

Tim Geologi ITN berangkat dari asumsi awal berdasarkan data yang didapatkan. Menurut Ratri, bunyi itu disebabkan rontoknya batuan karst akibat massa jenis batuan yang berkurang di musim kemarau.

"Dugaan awal kami di sini batuannya, kan, karts. Terus sekarang kan musim kemarau dan di sini mengalami kekeringan sehingga massa jenis batuannya berkurang. Karena berkurang dia akan sangat mudah rontok. Tapi jangan bayangkan rontoknya kayak gua runtuh. Rontoknya kecil-kecil," paparnya.

Sebelumnya, warga Desa Moncek Tengah digegerkan dengan bunyi dentuman misterius dengan ketukan yang harmonis pada Sabtu pekan lalu. Apa yang membuat warga ketakutan adalah bunyi itu berpindah-pindah tempat dari satu lokasi ke lokasi lain disertai getaran.

Sebelum itu, warga mengaku sudah mendengar bunyi dentuman tapi tanpa getaran dan tidak sekeras pada hari Sabtu itu. Bunyi serupa sudah didengar warga selama 10 hari sebelum 12 Agustus 2023 itu.




(hil/fat)


Hide Ads