Kritik Maba UINSA ke Rektor Saat Ospek Ditunggangi?

Kritik Maba UINSA ke Rektor Saat Ospek Ditunggangi?

Hilda Meilisa Rinanda - detikJatim
Sabtu, 19 Agu 2023 14:11 WIB
Viral ospek uinsa surabaya
Viral maba kritik rektor saat ospek UINSA (Foto: Dok. Istimewa/Tangkapan Layar)
Surabaya -

Mahasiswa baru (maba) Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya mengkritik rektor Prof Akh Muzakki saat kegiatan ospek. Banyak yang menduga kritik yang dilontarkan maba ini karena mereka ditunggangi, benarkah?

Sebelumnya, kegiatan ospek yang dinamakan Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) itu viral di media sosial. Dari video yang beredar, saat itu para maba memasang poster bernada protes. Mulai 'UINSA Amburadul', 'PBAK cacat, birokrasi bejat' hingga 'rektor gagal'.

Tak cuma itu, para maba juga menyoraki rektor. Mereka menyanyikan yel-yel 'aku rapopo, aku rapopo. UKT larang, UKT larang' (aku nggak apa, aku nggak apa. UKT mahal, UKT mahal).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Koordinator Bidang Kerja Sama, Kelembagaan dan Humas UINSA Surabaya, Ahmad Firdausi mengaku tidak mengetahui siapa yang membuat spanduk hingga yel-yel protes, apakah mahasiswa baru atau mahasiswa lama. Dia belum bisa memastikannya.

"Saya tidak tahu siapa yang membuat. Tapi spanduk itu ada," ujarnya, Sabtu (19/8/2023).

ADVERTISEMENT

Firdaus menyebut, kejadian itu berlangsung pada Senin (14/8) pagi, tepat di hari pertama PBAK. Saat ditanya terkait pemicu kritikan para maba, Firdaus menjawabnya secara diplomatis. Menurutnya, kritikan mahasiswa dengan menyoraki rektor itu adalah bentuk penyampaian aspirasi.

"Teman-teman menyampaikan aspirasi ke pimpinan (rektorat) terkait beberapa hal," imbuhnya.

Saat ditanya bagaimana respons Rektor UINSA Prof Akh Muzakki, Firdaus menyebut tidak ada masalah. Karena apa yang disampaikan mahasiswa dianggap sebagai aspirasi.

"Nggak ada masalah (rektor), itu bagian dari dinamika kampus. Mahasiswa menyampaikan aspirasi," jelas Firdaus.

Aksi protes para mahasiswa pada rektor ini berbuntut pada pemanggilan mahasiswa tersebut hingga orang tuanya. Firdaus mengakui ada pemanggilan terhadap beberapa mahasiswa pada Jumat (18/8). Selain mahasiswa, juga ada orang tua mahasiswa yang dipanggil.

"Ada pemanggilan dari pihak kampus ke beberapa mahasiswa yang dianggap sebagai tokoh berpengaruh di mahasiswa. Menjelaskan kepada wali mahasiswa soal kejadian sesungguhnya," kata Firdaus.

Dia pun memastikan bahwa tidak ada sanksi yang diberikan kepada mahasiswa yang dipanggil. Pemanggilan itu sifatnya hanya untuk komunikasi dan silaturahmi.

"Dipastikan tidak ada sanksi, murni silaturahmi. Komunikasi saja. Kami juga minta masukan terkait bagaimana bersilaturahmi dengan wali mahasiswa," jelasnya.

UINSA berharap ke depan ada komunikasi yang lebih baik antara pihak pimpinan mahasiswa, wali mahasiswa, dan kampus. Sehingga bisa saling komunikasi dengan baik.

Setelah pertemuan antara pihak kampus, mahasiswa, dan wali mahasiswa tersebut, Firdaus memastikan bahwa masalah itu dinyatakan tuntas. Mahasiswa bisa kembali menjalani perkuliahan seperti biasa.

"Menurut kami sudah selesai, PBAK sudah selesai. Sudah bisa seperti biasanya. Mohon doa semoga kampus kami lebih baik memberikan layanan ke teman-teman mahasiswa, perkuliahan bisa berjalan lancar, belajar nyaman, komunikasi bisa lebih baik," katanya.




(hil/fat)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads