Gaduh Maba UINSA Kritik Rektor Saat Ospek Berujung Ortu Dipanggil

Round-Up

Gaduh Maba UINSA Kritik Rektor Saat Ospek Berujung Ortu Dipanggil

Hilda Meilisa Rinanda - detikJatim
Sabtu, 19 Agu 2023 10:44 WIB
Viral ospek uinsa surabaya
Viral ospek UINSA diwarnai maba kritik rektor/Foto: Dok. Istimewa/Tangkapan Layar
Surabaya -

Kegiatan ospek Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya diwarnai aksi gaduh. Para mahasiswa baru (maba) menyoraki Rektor UINSA Prof Akh Muzakki. Mereka mengkritik sejumlah hal. Kritikan ini berujung pemanggilan pada orang tua maba.

Kegiatan ospek yang dinamakan Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) itu pun viral di media sosial. Dalam salah satu video yang dilihat detikJatim, terlihat para maba berkumpul di sebuah gedung.

Saat itu, para maba juga memasang poster bernada protes. Mulai 'UINSA Amburadul', 'PBAK cacat, birokrasi bejat' hingga 'rektor gagal'.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tak cuma itu, para maba juga menyoraki rektor. Mereka menyanyikan yel-yel 'aku rapopo, aku rapopo. UKT larang, UKT larang' (aku nggak apa, aku nggak apa. UKT mahal, UKT mahal).

Koordinator Bidang Kerja Sama, Kelembagaan dan Humas UINSA Surabaya, Ahmad Firdausi membenarkan bahwa video tersebut merupakan para maba UINSA. Itu terjadi pada hari pertama PBAK.

ADVERTISEMENT

"Video itu benar. PBAK hari pertama, hari Senin (14/8) pagi," kata Firdaus dikonfirmasi detikJatim, Jumat (18/8/2023).

Ditanya terkait dengan pemicu kritikan para maba tersebut, Firdaus menjawabnya secara diplomatis. Kritikan mahasiswa dengan menyoraki rektor itu adalah bentuk penyampaian aspirasi mahasiswa.

"Teman-teman (maba) menyampaikan aspirasi ke pimpinan (rektorat) terkait beberapa hal," imbuhnya.

Pihaknya mengaku tidak mengetahui siapa yang membuat spanduk berisi protes, apakah mahasiswa baru atau mahasiswa lama. Dia belum bisa memastikannya.

"Saya tidak tahu siapa yang membuat. Tapi spanduk itu ada," ujarnya.

Ia mengatakan, peristiwa protes itu hanya terjadi pada PBAK hari pertama, terutama saat pagi hari. Selanjutnya, PBAK kembali berjalan lancar hingga hari terakhir.

Suasana kembali kondusif setelah ada komunikasi kampus dengan mahasiswa. Khususnya kepada pimpinan Dewan Eksekutif Mahasiswa (Dema) dan Senat Mahasiswa (Sema).

"Komunikasi dengan pimpinan Sema dan Dema, komunikasi yang saat itu ada dekan, wakil dekan, kesepakatan dilanjutkan sebagaimana yang sudah terjadwal," urainya.

Saat ditanya respons Rektor UINSA Prof Akh Muzakki, Firdaus menyebut tidak ada masalah. Karena apa yang disampaikan mahasiswa dianggap sebagai aspirasi.

"Nggak ada masalah (rektor), itu bagian dari dinamika kampus. Mahasiswa menyampaikan aspirasi," pungkasnya.

Sementara itu, Firdaus mengakui ada pemanggilan terhadap beberapa mahasiswa pada Jumat (18/8). Selain mahasiswa, juga ada orang tua mahasiswa yang dipanggil.

"Ada pemanggilan dari pihak kampus ke beberapa mahasiswa yang dianggap sebagai tokoh berpengaruh di mahasiswa. Menjelaskan kepada wali mahasiswa soal kejadian sesungguhnya," kata Firdaus.

Dia pun memastikan bahwa tidak ada sanksi yang diberikan kepada mahasiswa yang dipanggil. Pemanggilan itu sifatnya hanya untuk komunikasi dan silaturahmi.

"Dipastikan tidak ada sanksi, murni silaturahmi. Komunikasi saja. Kami juga minta masukan terkait bagaimana bersilaturahmi dengan wali mahasiswa," jelasnya.

UINSA berharap ke depan ada komunikasi yang lebih baik antara pihak pimpinan mahasiswa, wali mahasiswa, dan kampus. Sehingga bisa saling komunikasi dengan baik.

Setelah pertemuan antara pihak kampus, mahasiswa, dan wali mahasiswa tersebut, Firdaus memastikan bahwa masalah itu dinyatakan tuntas. Mahasiswa bisa kembali menjalani perkuliahan seperti biasa.

"Menurut kami sudah selesai, PBAK sudah selesai. Sudah bisa seperti biasanya. Mohon doa semoga kampus kami lebih baik memberikan layanan ke teman-teman mahasiswa, perkuliahan bisa berjalan lancar, belajar nyaman, komunikasi bisa lebih baik," katanya.




(hil/fat)


Hide Ads