Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Jember akhirnya mencopot banner caleg yang menampilkan logo Nahdlatul Ulama (NU). Langkah ini diambil setelah puluhan anggota Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Jember menggeruduk kantor PKS Jember, memprotes banner berlogo NU tersebut.
"Saat terjadi aksi protes kemarin, di saat yang sama kita sudah menghubungi Dewan Pimpinan Cabang (DPC) di kecamatan untuk menyisir dan menurunkan APK (Alat Peraga Kampanye) atau banner tersebut," kata Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PKS Jember M. Zakkiy Ardianto kepada detikJatim, Senin (14/8/2023).
Menurut Zakkiy, ada dua caleg PKS Jember yang memasang banner disertai logo NU. Caleg tersebut mencalonkan diri sebagai anggota DPRD Jember dari Daerah Pemilihan (Dapil) 2 dan 3.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada dua caleg ya, Dapil 2 dan 3. Namanya Muhammad Faisol dan Pak Baihaqi," kata Zakkiy.
PKS Jember, sambungnya, juga sudah meminta klarifikasi ke kedua caleg. Mereka telah menanyakan kepada kedua caleg tersebut soal alasannya menyertakan logo NU di banner. PKS menyimpulkan bahwa pemasangan logo NU di banner tersebut semata karena ketidakpahaman saja.
"Pak ketua (DPD PKS Jember) sudah mengontak beliau-beliau untuk klarifikasi," tambahnya.
Diberitakan sebelumnya, Banser memprotes PKS karena banner salah satu calegnya memasang logo NU. Menurut Banser, banyak ulama dan PCNU yang resah atas logo NU di banner caleg PKS tersebut.
"Kita menerima laporan keresahan para ulama, kiai, dan pengurus cabang Nahdlatul Ulama atas pencatutan logo dan simbol NU untuk alat kampanye PKS. Maka dari itu, kami selaku Gerakan Pemuda Ansor bertabayun kepada DPD PKS Jember," kata Ketua GP Ansor Jember Izzul Aslah, Jumat (11/8).
(hil/dte)