Satu Rumah di Bondowoso Hanya Dapat Jatah 2 Timba Dampak Krisis Air Bersih

Satu Rumah di Bondowoso Hanya Dapat Jatah 2 Timba Dampak Krisis Air Bersih

Chuk Shatu Widarsha - detikJatim
Rabu, 09 Agu 2023 10:01 WIB
kekeringan di bondowoso menyebabkan warga dapat jatah 2 timba tiap rumah
Warga antre mendapat air bersih (Foto: Chuk Shatu Widarsha/detikJatim)
Bondowoso -

Krisis air bersih di Bondowoso tampaknya makin berdampak luas. Jatah air bersih untuk warga dibatasi sedemikian rupa agar merata dan cukup.

Untuk mendapat air bersih, warga Desa Purnama, Tegal Ampel, Bondowoso, hanya mengandalkan dari sebuah sumber air yang berada di desa sebelah. Itupun lokasinya sekitar 10 km lebih.

Lantaran jauhnya jarak sumber mata air dengan desa, saat tiba desa tersebut tentu saja air sudah kecil. Pipanya pun hanya berdiameter sekitar 3 cm.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bukan hanya itu. Air yang mengalir pun sangat kecil sekali. Sehingga untuk mengisi timba air berukuran 5 liter memerlukan waktu sekitar 30 menit.

Warga pun tidak tak bisa seenaknya mengambil air tersebut. Tapi terlebih dulu harus antre dulu, menunggu giliran. Berdasarkan kesepakatan, tiap orang/keluarga hanya dibatasi 2 timba berukuran 15 liter. Artinya, hanya sekitar 30 liter per rumah atau keluarga.

ADVERTISEMENT

Namun begitu, jatah tiap keluarga sebanyak 2 timba tersebut dapat bertambah saat semua rumah atau keluarga sudah mendapat jatah. Demikian seterusnya.

"Ya kesepakatan warga sekitar sini mas. Pembagiannya memang diatur begitu," jelas seorang warga Desa Purnama, Buk Hos, ketika berbincang dengan detikJatim, Rabu (9/8/2023).

Sebab, imbuh perempuan berusia 64 tahun ini, kalau tak diatur begitu air tak akan bisa merata ke semua warga. Padahal, air bersih menjadi kebutuhan vital tiap orang atau keluarga.

"Terpenting untuk masak dan minum. Soal mandi, dapat menyesuaikan kalau ada kelebihan air," ujarnya.

Senada disampaikan Buk Mis (61), juga warga sekitar. Kalaupun ingin dapat tambahan air untuk kebutuhan selain masak dan minum, dapat dilakukan dengan menampung air saat malam hari.

"Ya kalau sudah tengah malam kan sudah mulai sepi. Tapi tetap harus menunggu. Karena aliran airnya memang sangat kecil," tukasnya.

Pantauan di lokasi, untuk mendapatkan air bersih warga Desa Purnama memang mengandalkan air pipa yang disalurkan dari dusun Biser.

Dusun Biser sendiri terletak di Desa Gubrih, Kecamatan Wringin. Artinya berjarak sekitar 10 km lebih dari Desa Purnama. Pun melalui 3 dusun di Desa Gubrih, dan 3 dusun di Desa Purnama.

Untuk sampai ke Desa Purnama pipa air tersebut harus melalui 6 dusun. Itupun debit air dari sumber air alami tersebut mulai mengecil, sebagai dampak musim kemarau.




(hil/fat)


Hide Ads