Tugu silat di Ngawi mulai dibongkar untuk mencegah konflik antarperguruan. Pembongkaran ini untuk melaksanakan instruksi Kapolda Jatim Irjen Toni Harmanto karena telah menjadi kesepakatan bersama.
"Hari ini mulai dilakukan pembongkaran tugu lambang pesilat oleh masyarakat agar diikuti di wilayah lain di Ngawi," ujar Kapolres Ngawi AKBP Argowiyono, detikJatim Minggu (6/8/2023).
Masyarakat yang melakukan pembongkaran, kata Argowiyono, juga merupakan anggota pesilat. Hari ini pembongkaran dilakukan pada tugu lambang perguruan pencak silat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk hari ini yang melakukan pembongkaran juga merupakan anggota pesilat dari perguruan PSHT di ranting Kecamatan Kedunggalar," kata Argowiyono.
Dikatakan Argowiyono, pembongkaran tugu perguruan silat juga menindaklanjuti petunjuk dan arahan Kapolda Jatim, Irjen Toni Harmanto dan dikuatkan dengan surat edaran dari Bakesbangpol Pemprov Jatim.
"Pembongkaran tugu dilakukan atas instruksi bapak Kapolda dan juga karena letaknya di fasilitas umum, hal ini demi menjaga keamanan dan ketertiban serta kerukunan di wilayah Ngawi," jelas Argowiyono.
Ketua PSHT ranting Kedunggalar, Sunarto berharap dengan adanya pembongkaran tugu perguruan silat di tempat umum bisa menjadi contoh wilayah lain. Hal ini juga bisa menjaga keharmonisan, kerukunan dan keamanan di masyarakat.
"Semoga dengan pembongkaran tugu di tempat umum, yang berada di lapangan Kecamatan Kedunggalar ini, bisa menjadi contoh wilayah lain. Kita tunduk kepada pemerintah dalam menjaga kerukunan dan keamanan," ujar Sunarto.
(abq/dte)