Pengurus Cabang Pencak Silat Nahdlatul Ulama (PSNU) Pagar Nusa Tulungagung menolak imbauan pembongkaran tugu perguruan silat yang dikeluarkan Bakesbangpol Jawa Timur. Sikap ini berbeda dengan pengurus wilayah yang justru setuju.
Ketua PSNU Pagar Nusa Tulungagung Khoirul Huda, mengatakan penolakan pembongkaran tugu perguruan silat dilakukan setelah pihaknya melakukan kajian serta koordinasi lintas perguruan silat di Tulungagung.
"Saya sudah sampaikan kepada ketua PW (pengurus wilayah), saya mohon maaf berkaitan ini. Bukannya saya tidak taat dengan PW yang jelas untuk Tulungagung kita sepakat, dari segi keluarga besar Pagar Nusa sepakat menolak dibongkar," kata Khoirul, Senin (17/7/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pihaknya mengaku tidak mempersoalkan PW PSNU Pagar Nusa Jatim mendukung imbauan pembongkaran. Menurutnya, persoalan yang ada di Tulungagung berbeda dan tidak ada kaitannya dengan keberadaan tugu.
Pihaknya khawatir jika pembongkaran tugu perguruan silat tetap dipaksakan justru akan memicu terjadinya kericuhan. Di sisi lain pihaknya berpendapat, surat dari pemerintah provinsi tersebut sifatnya imbauan, sehingga tidak harus dilaksanakan.
"Kalau ini dibongkar, justru akan nggugah (membangunkan) macan tidur, jelas masalah kembali lagi. Biarkan aja sekarang itu Tulungagung bukan masalah tugu yang dipermasalahkan," imbuhnya.
Menurutnya, perguruan silat di Tulungagung telah berkomitmen sesuai dengan imbauan Bupati untuk tidak menambah tugu perguruan silat. Sebagai gantinya pemerintah daerah akan memfasilitasi pendirian tugu bersama dengan koordinasi Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Tulungagung.
Khoirul menambahkan ketegangan antarkelompok yang menyeret nama perguruan silat di Tulungagung bukan dipicu oleh tugu perguruan silat, namun lebih dikarenakan oleh adanya kelompok-kelompok kecil atau komunitas. Pergerakan komunitas tersebut di luar kontrol dari pengurus perguruan silat.
"Komunitas-komunitas itu sebagian ada anak pesilat atau mungkin dari sebagian anak jalanan. Saya enggak tahu posisi komunitas itu, bagaimana strukturnya bagaimana keanggotannya. Saya hanya tahu orang-orang itu banyak di komunitas-komunitas itu," kata Khoirul.
Dijelaskan Khoirul, untuk meminimalisir terjadinya kerusuhan antarkelompok, pihaknya mengklaim telah melakukan berbagai pembinaan. Tak hanya itu pihaknya juga telah memberikan sanksi tegas terhadap beberapa oknum yang dinilai telah melanggar dan mencederai perguruan silat.
"Kita menertibkan masalah komunitas-komunitas itu, kalau memang taat kepada perguruan, ayolah kita taati aturan PDPRT dan AD/ART-nya perguruan," jelasnya.
Sebelumnya Bakesbangpol Jawa Timur mengeluarkan surat imbauan kepada seluruh perguruan silat untuk melakukan pembongkaran tugu perguruan silat yang tersebar di Jatim. Imbauan itu dikeluarkan untuk meminimalisir terjadinya kerusuhan antarperguruan akibat.
Surat tersebut ditindaklanjuti oleh PSNU Pagar Nusa Jatim dengan mengeluarkan surat imbauan serupa kepada seluruh pengurus cabang untuk melakukan pembongkaran tugu perguruan silat.
(abq/iwd)