Beberapa berita yang disajikan detikJatim dalam sepekan banyak menyedot pembaca. Salah satunya yakni Konser RSUD Bangil dengan bintang tamu Band Kotak dikeluhkan keluarga pasien.
Selain itu siswi di Gresik berinisial AWS (17) dilaporkan hilang. Saat akhirnya pulang ke rumah diduga jadi korban pemerkosaan dan 679.721 peserta BPJS Kesehatan Kabupaten Malang kategori Penerima Bantuan Iuran Daerah (PBID) dari APBD Malang per 1 Agustus lalu dinonaktifkan.
Berikut rincian pemberitaan dalam Jatim sepekan:
1. Konser Musik Band Kotak di RSUD Bangil Berujung Diprotes
Konser musik yang digelar RSUD Bangil, Pasuruan menuai protes sejumlah pihak. Konser mendatangkan band rock Kotak ini dinilai mengganggu ketenangan pasien. Konser ini pun dihadiri sejumlah pihak, salah satunya Bupati Pasuruan Irsyad Yusuf.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Acara musik melibatkan grup band Kotak kemarin malam berlangsung semarak. Namun konser yang hanya berjalan 1 jam itu dikeluhkan, karena rumah sakit yang seyogyanya merupakan tempat tenang untuk istirahat dan kesembuhan pasien.
Wakil Direktur Bagian Umum dan Keuangan RSUD Bangil Tri Agung buka suara soal gelaran konser musik di dekat IGD dan poli jantung. Dia mengatakan acara tersebut hanya hiburan, bukan konser.
"Acara pokoknya itu peresmian gedung baru, gedung rawat jalan, dan launching logo baru. Nah di acara pokok itu ada acara hiburan. Itu bukan konser, tapi hiburan," kata Tri Agung, Kamis (3/7/2023).
Hal senada juga sudah disampaikan Bupati Pasuruan Irsyad Yusuf. Irsyad mengatakan acara itu bagian dari tasyakuran atas beberapa capaian RSUD Bangil.
Dia menyebut acara yang diisi oleh band Kotak itu bukan konser. Sebab, penonton acara itu merupakan karyawan RSUD Bangil sendiri.
"Direktur rumah sakit ingin. Satu promosi. Juga, kedua, tasyakuran atas beberapa capaian. Yang ketiga, yang nonton siapa? Bukan konser itu. Anak-anak rumah sakit sendiri (yang nonton)," kata bupati yang akrab disapa Gus Irsyad, Rabu (2/8) malam.
Sementara Grup band Kotak mengaku memiliki alasan menghadiri undangan manggung di RSUD Bangil, Pasuruan. Mereka mengaku berusaha profesional pada job tersebut. Manajemen Kotak mengatakan, pihaknya memilih manggung karena mendapat jaminan dari RS jika pasien tak akan terganggu.
Grup Band Kotak pun meminta maaf usai menjadi bintang tamu dalam konser yang digelar di RSUD Bangil ini. Permintaan maaf diunggah oleh manajemen band Kotak dalam akun instagram @kotakband_.
"Jadi permohonan maaf ini lahir dari niat murni kita atas pertimbangan kemanusiaan. Jika ada pihak pihak yg kurang nyaman dan tidak berkenan kami mohon maaf yg sebesar-besarnya, meskipun sekali lagi itu bukan tanggung jawab kami, tapi atas dasar rasa empati yg tinggi kami seluruh team Kotak memohon maaf," kata manajemen Kotak di instragam @kotakband_ yang dilihat detikJatim di Surabaya, Kamis (3/8/2023).
Pihak Kotak mengaku sempat ragu apakah tak masalah menggelar acara musik di rumah sakit. Untuk itu, manajemen Kotak menanyakan hal ini berulang kali pada penyelenggara. Awalnya, manajemen Kotak kaget saat diberi tahu bahwa lokasi ada di RSUD.
Padahal, mereka mendapat undangan untuk manggung di acara launching logo baru. Mereka sempat mempertanyakan hal ini, namun penyelenggara telah menjamin pasien tak terganggu karena telah dipindah ke gedung lain.
Berita selengkapnya dapat dibaca di sini
![]() |
2. BPJS Kesehatan Warga Malang Dinonaktifkan
Pemkab Malang menonaktifkan 679.721 Penerima Bantuan Iuran Daerah (PBID) sejak 1 Agustus 2023 lalu. Dengan begitu kartu BPJS Kesehatan mereka tak bisa digunakan.
Kebijakan mendadak yang dikeluarkan Pemkab Malang ini cukup mengejutkan. BPJS Kesehatan pun secara resmi menerbitkan surat Nomor 1861/VII-05/0723 tanggal 31 Juli 2023 untuk menonaktifkan 679.721 peserta PBID di wilayah Kabupaten Malang pada 31 Juli 2023 lalu.
Setelah menonaktifkan 679.721 warga Malang, Pemkab Malang memutuskan mencoret 419.721 warga dari total peserta. Keputusan itu diambil karena pertimbangan anggaran. Pemkab Malang ternyata tidak mampu menanggung beban untuk mengkaver pembiayaan yang besaran tagihan klaim BPJS-nya mencapai Rp 25 M. Sementara kemampuan APBD Malang cuma Rp 5 M.
Kepala Dinkes Malang drg Wiyanto Wijoyo mengatakan bahwa seharusnya PBID diberikan sesuai kemampuan anggaran yang dimiliki Pemkab Malang. Karena itulah proses validasi jumlah peserta PBID dilakukan.
"Kemampuan anggaran kita hanya Rp 5 miliar untuk pembayaran BPJS PBID. Makanya kemudian dilakukan verifikasi menjadi 260 ribu dari 679.721 jiwa," katanya kepada detikJatim, Jumat (4/8/2023).
Membeludaknya jumlah penerima PIBD itu menurutnya tak lepas dari program Universal Health Coverage (UHC). Banyak peserta BPJS mandiri yang pindah menjadi peserta PBID.
"Jumlah peserta PBID membengkak, karena peserta BPJS mandiri banyak pindah ke PBID, karena ada peluang untuk menikmati program UHC," katanya.
"Perintah Bapak Bupati harus segera dibenahi, kalau diteruskan jebol keuangan kita," ujarnya.
Sementara BPJS Watch, LSM yang fokus mengawasi program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) mengkritik kebijakan Pemkab Malang yang mencoret 419 ribu warga peserta BPJS Kesehatan kategori penerima bantuan iuran daerah (PBID). BPJS Watch mengingatkan masyarakat jangan dijadikan alat berpolitik.
"Jadi rakyat itu jangan dijadikan dasar untuk berpolitik. Ini nanti mendekati tahun politik, diaktifkan lagi. Bisa jadi seperti itu," ujar Ketua BPJS Watch Jatim Arief Supriyono saat dihubungi detikJatim, Minggu (6/8/2023).
Dia menjelaskan pada praktiknya tidak seharusnya Pemkab Malang mencoret 419 ribu warga dari kepesertaan BPJS Kesehatan kategori PBID dengan alasan keterbatasan anggaran.
Menurutnya, pencoretan peserta PBID itu justru bertentangan program Universal Health Coverage (UHC) yang digalakkan pemerintah pusat hingga diadakan perhelatan UHC Awards untuk mengapresiasi pemerintah daerah yang berkomitmen mendukung program JKN, setiap tahunnya.
Berita selengkapnya dapat dibaca di sini
![]() |
3. Siswi di Gresik Dilaporkan Hilang Berujung Diperkosa
Seorang siswi di Gresik berinisial AWS (17) dilaporkan hilang. Saat akhirnya pulang ke rumah setelah seminggu pulang, siswi tersebut diduga menjadi korban pemerkosaan.
Dari hasil pemeriksaan sementara, selain ada permasalahan di keluarga, gadis 17 tahun itu melarikan diri dari rumah setelah diiming-iming MAT (22), pria warga Bojonegoro yang menjanjikan pekerjaan. Karena ingin hidup mandiri, AWS pun pergi dari rumah dan tinggal bersama MAT.
AWS berhasil ditemukan setelah CHS, ayah angkatnya mendapat informasi bahwa putrinya berada di kos Jalan Veteran, Kebomas, Gresik. Mendapat informasi itu CHS meminta bantuan teman putrinya berinisial FB untuk mengajak bertemu di sebuah minimarket.
Polisi masih terus melakukan penyelidikan terhadap Muhammad Anaf Tantowi (MAT), pria yang memperkosa siswi di Gresik, AWS (17) yang sempat dilaporkan hilang. Pria berusia 23 tahun ini merupakan warga Bojonegoro.
Baca juga: Tampang Pria Pemerkosa Siswi di Gresik |
Kasat Reskrim Polres Gresik AKP Aldhino Prima Wirdhan menyebut, pelaku diamankan polisi saat sedang menjaga warung kopi tempatnya bekerja. Ia bekerja di warung kopi kawasan Karang Turi.
Tim detikJatim bertemu dengan pelaku usai diamankan polisi. Ia tampak mengenakan baju tahanan berwarna oranye. Rambut pelaku juga terlihat gundul. Di hadapan polisi, ia terus menunduk.
"Tapi saat dimintai keterangan di sini (Polres Gresik) pelaku mengakui perbuatannya yang menyetubuhi korban sebanyak 9 kali dengan iming-iming pekerjaan dan uang," jelas Aldhino kepada detikJatim, Minggu (8/6/2023).
Namun, hal ini berbeda dengan pengakuan korban di mana pelaku memaksa korban untuk berhubungan badan setiap hari. Dalam kurun waktu satu minggu, korban tak melayani pelaku hanya satu hari.
"Dari pengakuan korban, sehari bisa sampai 3 hingga 4 kali. Artinya lebih dari 9 kali," tandasnya.
Ternyata pelaku sudah memiliki istri. "Benar, pelaku sudah berkeluarga atau sudah memiliki istri resmi, tapi belum punya anak," kata Kasat Reskrim Polres Gresik AKP Aldhino Prima Wirdhan kepada detikJatim.
Aldhino menjelaskan, selama ini pelaku dan istrinya bekerja sebagai penjaga warkop, tetapi di tempat yang berbeda. Istrinya bekerja di warkop kawasan industri Gresik, sedangkan pelaku bekerja di warung kopi Karang Turi.
"Pelaku dan istrinya sama-sama jaga warkop, tapi di tempat yang berbeda. Sehari-hari mereka tinggal di warung tempatnya bekerja," tambahnya.
Berita selengkapnya dapat dibaca di sini