8 Buku MTs Menyimpang di Sampang Terbitan Kemendikbud hingga Kemenag

8 Buku MTs Menyimpang di Sampang Terbitan Kemendikbud hingga Kemenag

Kamaluddin - detikJatim
Minggu, 06 Agu 2023 08:30 WIB
Buku MTs di Sampang yang materi pelajarannya dianggap menyimpang.
Salah satu dari 8 buku MTs di Sampang yang disebut berisi materi pelajaran fiqih yang menyimpang. (Foto: Kamaluddin/detikJatim)
Sampang -

Media Literasi Kampus Institut Agama Islam Nazhatut Thullab (MLK IAI Nata) Sampang menemukan sedikitnya 50 materi pelajaran fikih dan materi lain terkait agama yang menyimpang di 8 buku pelajaran MTs. Parahnya, beberapa di antara buku itu merupakan terbitan Kemendikbud hingga Kemenag.

Ketua MLK IAI Nata Sampang Muqoffi merinci 8 buku pelajaran MTs yang materinya dianggap bermasalah itu. Beberapa di antaranya diterbitkan oleh Kemendikbud serta Kemenag. Sementara buku-buku lainnya diterbitkan penerbit nasional.

"Buku-buku itu, 2 di antaranya adalah terbitan Kemendikbud RI, 2 lagi terbitan Kemenag RI, 3 lainnya terbitan Erlangga, dan 1 lagi terbitan Tiga Serangkai," kata Muqoffi, Minggu (6/8/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelumnya, Muqoffi selaku ketua MLK IAI Nata mengklaim bahwa temuan 50 materi pelajaran yang diduga menyimpang itu sudah melalui kajian mendalam bersama sejumlah ahli fikih dan mahasiswa.

"Berdasarkan catatan kami ada lebih dari 50 pokok bahasan pada 8 buku Pelajaran MTs yang kami anggap tidak sesuai tuntunan," ujar Muqoffi di kantor PCNU Sampang, Sabtu (5/8).

ADVERTISEMENT

Pria yang juga menjabat Ketua Kurikulum Pondok Pesantren Gedangan Daleman Kedungdung Sampang itu menuturkan bahwa puluhan materi dalam buku itu adalah hasil akumulasi dari hasil kajian yang dilakukan sepanjang 2021.

Menurutnya, temuan buku kurikulum MTs itu sudah pernah disampaikan ke Kantor Departemen Agama Kabupaten Sampang dan sudah ada kesimpulan bersama soal perbaikan materi.

"Hasil kajian bersama lembaga ahli yang didatangkan Depag waktu itu membenarkan adanya kesalahan. Namun sampai saat ini belum ada tindak lanjut perbaikan maupun penarikan terhadap materi itu. Buktinya buku ini masih tetap ada," tutur Mukaffi.




(dpe/dte)


Hide Ads