Dua Warga Gresik Terjangkit Difteri, Dinkes Gencarkan Imunisasi

Dua Warga Gresik Terjangkit Difteri, Dinkes Gencarkan Imunisasi

Jemmi Purwodianto - detikJatim
Kamis, 03 Agu 2023 05:05 WIB
Pemberian vaksinasi difteri dan pemberian profilaksis di Gresik.
Pemberian vaksinasi difteri dan pemberian profilaksis di Gresik. (Foto: Istimewa/dok. Dinkes Gresik)
Gresik -

Dua orang warga Gresik terjangkit difteri. Penyakit menular yang menginfeksi hidung dan tenggorokan ini menyerang seorang anak warga Desa Sukowati, Bungah, Gresik dan satu orang dewasa warga Desa Suci, Manyar.

"Ada dua. Satu anak-anak dan satu orang dewasa. Untuk anak-anak warga Bungah, yang dewasa orang Manyar," kata Kepala Dinas Kesehatan Gresik Mukhibatul Khusna kepada detikJatim, Rabu (2/8/2023).

Khusna menyebutkan untuk anak warga Sukowati, Bungah yang menderita difteri itu berusia 3 tahun. Terhadap pasien tersebut Dinkes Gresik segera melakukan identifikasi faktor risiko.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita langsung melakukan identifikasi mengenai faktor risiko anak itu. Ada salah satu faktor yang kami temukan, yakni ada riwayat menolak imunisasi," ujar Khusna. "Kalau faktor lain seperti riwayat perjalanan luar kota atau riwayat kontak dengan pasien tidak ada."

Soal penanganan, Khusna memastikan bahwa saat ini pihaknya telah membawa kedua pasien itu ke RSUD Ibnu Sina. Dengan demikian kedua pasien itu bisa ditangani dengan lebih baik.

ADVERTISEMENT

"Saat ini kondisinya sudah menunjukkan perkembangan yang baik. Sekarang masih dirawat di rumah sakit," katanya.

Khusna menjelaskan bahwa difteri merupakan penyakit menular yang berbahaya dan bisa mengancam jiwa. Jika terlambat dalam penanganan bakteri corynebacterium diphteriae ini dapat mengeluarkan racun yang merusak jantung, ginjal, hingga otak.

"Penyakit difteri ini juga bisa menyebar dari orang ke orang. Penularannya bisa saat menghirup atau menelan percikan cairan yang dikeluarkan penderita saat batuk atau bersin. Bahkan penularan juga bisa terjadi saat menyentuh benda yang sudah terkontaminasi cairan penderita," kata Khusna.

Dalam penanganan itu Dinkes Gresik melakukan langkah cepat dengan memberikan Anti Difteri Serum (ADS) kepada kedua pasien. Selanjutnya, untuk mengendalikan agar virus tidak menyebar tim Dinkes melakukan penyelidikan epidemiologi dan surveilans.

"Semua kontak erat yang bersangkutan juga sudah kami obati. Jadi tidak sampai menyebar," ujarnya.

Tidak hanya itu, Dinkes Gresik akan melakukan pengendalian di 2 desa itu dengan menggelar imunisasi ORI Difteri secara massal. Hal ini bertujuan untuk memutus rantai penyebaran virus.

"Untuk masyarakat tidak perlu panik. Apabila terjadi gejala panas, batuk, nyeri saat menelan, flu, hingga bengkak pada leher segera periksa. Tanda difteri sudah menginfeksi tubuh manusia juga ditandai membran putih yang terlihat menutupi tenggorokan atas," katanya.




(dpe/dte)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads