Penutupan sementara pelintasan sebidang TKP mobil Daihatsu Luxio tertabrak KA Dhoho yang menewaskan 6 orang di Jombang, dikeluhkan para sukarelawan pengatur lalu lintas (supeltas). Pasalnya, penghasilan mereka turun drastis. Belum lagi dampaknya bagi para pedagang.
Pelintasan tanpa palang pintu di Dusun Gondekan, Desa Jabon, Kecamatan/Kabupaten Jombang biasa dijaga relawan yang merupakan warga setempat. Para Supeltas bergilir 2 jam sekali menjaga pelintasan ini.
Kecelakaan maut mobil Luxio tertabrak KA Dhoho membuat Dishub Jombang dan PT KAI menutup sementara pelintasan ini. Mereka memasang 4 patok besi di kedua sisi pelintasan pada Selasa (1/8/2023). Sehingga jalur alternatif Jombang-Kediri ini hanya bisa dilalui pengendara sepeda motor.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penutupan sementara pelintasan Gondekan dikeluhkan para supeltas. Seperti yang disampaikan Budi Santoso (42). Warga Desa Jabon ini biasa menjaga pelintasan tanpa palang pintu ini pukul 12.30-14.30 dan 16.30-18.00 WIB.
"Saya juga terdampak, penghasilan berkurang. Biasanya dapat Rp 70.000 dalam 2 jam, sekarang hanya Rp 20.000 dalam 2 jam," kata Budi kepada wartawan di lokasi, Rabu (2/8/2023).
Penghasilan Budi selama ini mayoritas pemberian seikhlasnya para pengendara mobil, truk dan pikap yang melewati pelintasan Gondekan. Penutupan pelintasan menyebabkan tak ada lagi mobil yang bisa melalui jalur alternatif Kecamatan Jombang, Gudo dengan Purwoasri, Kediri tersebut.
Budi berharap Pemkab Jombang segera membangun palang pintu di pelintasan Gondekan. Sebab penutupan sementara dengan memasang patok besi seperti saat ini, justru menyulitkan para pedagang keliling yang biasa membawa rombong berukuran lebar. Otomatis para pedagang juga tidak bisa melewati pelintasan ini.
"Mereka harus memutar jauh. Kalau ada orang meninggal juga kereta jenazah tidak bisa lewat sini karena tidak muat. Seumpama yang jaga (para supeltas) tidak mau, kalau ada penyeberang tidak hati-hati bisa tertabrak KA," jelasnya.
Keluhan yang sama dikatakan Bence, supeltas yang biasa menjaga pelintasan Gondekan pukul 06.30-08.30 WIB. Penghasilannya yang biasanya Rp 50.000 dalam 2 jam, kini sudah tak menentu. Sebab ia hanya mengharap pemberian seikhlasnya para pengendara sepeda motor.
"Rengkek tidak muat sehingga harus memutar. Alternatifnya lewat Pandanwangi atau Jatipelem kalau menuju Kecamatan Jombang," tandasnya.
Penutupan dengan cara yang sama juga dilakukan Dishub Jombang dan PT KAI terhadap pelintasan tanpa palang pintu di Dusun Jambu, Desa Jabon. Sedangkan pelintasan di Kelurahan Kaliwungu, Kecamatan Jombang ditutup total.
Kecelakaan maut di pelintasan Gondekan terjadi pada Sabtu (29/7/2023) sekitar pukul 23.15 WIB. Mobil Luxio nopol L 1009 XD tertabrak KA Dhoho ketika menyeberang pelintasan tanpa palang pintu tersebut. Padahal, warga sekitar sudah meneriaki sopir karena KA akan melintas.
Sopir minibus warna silver itu diduga tidak mendengar peringatan dari warga. Sehingga ia tak menyadari datangnya KA dari timur ke barat atau dari arah Mojokerto menuju Kertosono. Mobil Luxio rusak parah akibat tertabrak dan terseret KA sampai nyemplung ke sawah sekitar 100 meter dari pelintasan.
Kecelakaan ini menyebabkan sopir Luxio, Wahyu Kuspoyo (42), warga Dusun Ciro Wetan, Desa Bakung temenggungan, Balengbendo, Sidoarjo tewas seketika. Begitu juga dengan 5 penumpangnya. Hanya 2 penumpang yang selamat, tapi harus dirawat di RSUD Jombang karena mengalami gegar otak sedang.
(abq/fat)