Perlintasan kereta api (KA) tidak berpalang pintu di Dusun Gondekan, Desa Jabon, Kecamatan/Kabupaten Jombang resmi ditutup sementara usai kecelakaan mobil Luxio tertabrak KA Dhoho. Penutupan ini khusus untuk mobil. Sepeda motor masih bisa melintas.
Penutupan pelintasan Gondekan dilakukan Dishub Jombang dan PT KAI dengan memasang 4 tiang besi berjajar di jalan. Masing-masing tiang tingginya 1,5 meter. Sedangkan jarak antartiang sekitar 1,2 meter.
Tiang besi yang sama juga dipasang di sisi selatan pelintasan. Praktis, penutupan itu membuat mobil penumpang, truk, pikap, juga kendaraan besar lainnya tidak lagi bisa melewat pelintasan Gondekan. Namun, pelintasan tanpa palang pintu ini masih bisa dilalui sepeda motor.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi, dinormalisasi. Dinormalisasi itu artinya mengurangi dimensi. Sehingga hanya roda dua saja yang bisa melintas di situ," kata Kepala Dishub Jombang Budi Winarno kepada wartawan, Selasa (1/8/2023).
Karena masih bisa dilintasi sepeda motor, pak ogah atau supeltas masih menjaga pelintasan Gondekan. Sebab para pengendara sepeda motor maupun sepeda kayuh masih berlalu lalang menyeberanginya.
Budi menjelaskan bahwa pihaknya tidak menutup total pelintasan Gondekan karena memperhatikan kepentingan warga sekitar. Ia memastikan penutupan ini hanya sementara hingga palang pintu dan pos penjagaan dibangun pada September nanti.
"Jika memang lancar, ya September itu kami usahakan untuk mulai tahap pembangunan," ujarnya.
Tidak hanya di Gondekan, Dishub Jombang dan PT KAI juga menutup sementara pelintasan tanpa palang pintu di Dusun Jambu, Desa Jabon. Pelintasan ini juga belum dilengkapi palang pintu.
Kecelakaan maut di pelintasan Gondekan terjadi pada Sabtu (29/7/2023) sekitar pukul 23.15 WIB. Mobil Luxio nopol L 1009 XD tertabrak KA Dhoho saat hendak menyeberang pelintasan itu. Padahal, warga sekitar sudah meneriaki sopir mengingatkan bahwa KA akan melintas.
Sopir minibus warna silver itu diduga tidak mendengar peringatan dari warga. Sementara, KA Dhoho dari arah Mojokerto menuju Kertosono pun tidak bisa menghindari tabrakan. Mobil Luxio rusak parah usai tertabrak dan terseret KA hingga nyemplung ke sawah sekitar 100 meter dari pelintasan.
Kecelakaan ini menyebabkan sopir Luxio, Wahyu Kuspoyo (42), warga Dusun Ciro Wetan, Desa Bakung temenggungan, Balengbendo, Sidoarjo tewas seketika. Begitu juga 5 penumpangnya. Hanya 2 penumpang yang selamat, tapi harus dirawat di RSUD Jombang karena mengalami gegar otak sedang.
(dpe/iwd)