.webp)
Pengerjaan perbaikan dan normalisasi aspal di Jalan Pasar Kembang yang pecah dan menyembul membentuk gunungan setinggi 1 meter masih dilakukan. Perbaikan aspal jalan itu berimbas pada kepadatan lalu lintas yang terjadi di sekitar Pasar Kembang.
Pantauan detikJatim, penutupan sebagian jalan perbaikan aspal yang pecah imbas proyek pengerjaan pipa PDAM itu membuat lalu lintas padat merambat. Bahkan saat jam pulang kerja menjadi semakin macet.
Terpantau sejak sekitar pukul 16.30 WIB di Jalan Kedungdoro hingga Jalan Pasar Kembang, kendaraan berjubel-jubel di jalanan. Tidak sedikit pengguna jalan yang memilih mencari jalur alternatif.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pradana, salah satu pengendara yang berhenti sejenak karena penat terjebak kepadatan lalu lintas mengaku tak menyangka normalisasi aspal yang pecah sejak pagi belum selesai.
Dia pun memutuskan untuk mencari jalan alternatif lain agar bisa melanjutkan perjalanan.
 Jalan Pasar Kembang Surabaya macet usai aspal meletek/ Foto: Esti Widiyana |
"Iya ini mau lewat Jalan Wonorejo IV tembus Kampung Malang. Biasanya lewat sini. Tak kira sudah selesai, ternyata belum. Terjebak macet lama malah tambah capek," kata Pradana kepada detikJatim, Selasa (1/8/2023).
Begitu pula dengan Diah, dia sampai bertanya kepada warga sekitar untuk jalan alternatif untuk menuju ke Jalan Pandegiling. Sebab, saking padatnya lalu lintas, waktu tempuh dari Jalan Kedungdoro menuju Jalan Pasar Kembang makin panjang menjadi sekitar 25 menit dipantau dari Google Maps.
"Macetnya parah, ya. Semoga besok sudah selesai pengerjaannya. Capek banget habis kerja kena macet parah kayak gini," katanya.
Sebelumnya, Direktur Operasi PDAM Surya Sembada Nanang Widyatmoko mengatakan bahwa normalisasi jalan yang aspalnya pecah imbas pegerjaan pipa itu akan dikebut. Dia menargetkan pengaspalan akan tuntas malam ini.
"Normalisasi nanti malam sudah selesai, semoga isya sudah selesai. Insyaallah ndak sampai sehari," katanya.
(dpe/fat)
