Puluhan warga di Lamongan diduga keracunan usai mengkonsumsi makanan di sebuah hajatan. Puluhan warga ini dilarikan ke sejumlah rumah sakit dan Puskesmas sejak Sabtu (29/7/2023).
Dalam informasi yang dihimpun, puluhan warga yang diduga keracunan adalah warga Desa Truni, Kecamatan Babat. Mereka diduga keracunan setelah mengkonsumsi makanan di hajatan pemberian nama cucu di rumah Wahyudi, Jumat (28/7/2023).
"Benar ada puluhan warga yang diduga keracunan usai mengkonsumsi makanan di salah satu warga yang menggelar hajatan pemberian nama cucu mereka," kata Kasi Humas Polres Lamongan Ipda Anton Krisbiantoro, Minggu (30/7/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kejadian itu, menurut Anton, bermula pada Jumat (28/7/2023) sekitar pukul 16.00 WIB. Ketika itu, Wahyudi mengundang warga sekitar untuk hadir di acara hajatan pemberian nama cucu.
Pada Sabtu (29/7/2023) pukul 10.13 WIB, warga yang sempat datang ke hajatan tersebut mulai merasakan sakit kepala, panas, mual-mual disertai muntah dan diare.
"Di hari Sabtu itu ada sebanyak 3 orang kemudian dibawa ke Rumah Sakit Muhammadiyah Babat untuk mendapatkan perawatan medis," ujarnya.
Kemudian Sabtu sekitar pukul 21.00 WIB, warga yang harus mendapatkan perawatan medis bertambah. Keluhan yang disampaikan warga, terang Anton, juga sama yaitu sakit kepala, panas, mual-mual disertai muntah dan Diare.
"Pada Sabtu malam ini ada puluhan warga yang harus dibawa ke rumah sakit dan Puskesmas untuk mendapatkan perawatan medis," jelasnya.
Puluhan warga ini, imbuh Anton, mendapat perawatan medis di sejumlah rumah sakit dan Puskesmas yang ada di Babat. Warga yang dibawa ke RSUM Babat sebanyak 12 orang, RSNU Babat sebanyak 17 orang dan Puskesmas Babat sebanyak 2 orang.
"Bahwa dari keseluruhan ke-34 warga yang masuk ke rumah sakit dan yang di Puskesmas ini, yang dapat pulang sebanyak 5 orang dan menjalani rawat jalan," ungkap Anton.
Petugas kepolisian, tegas Anton, hingga saat ini masih melakukan penyelidikan terhadap dugaan keracunan massal ini, dengan meminta keterangan sejumlah saksi. Polisi juga mengambil sampel makanan yang diduga menjadi penyebab dugaan keracunan massal tersebut.
"Kami masih melakukan penyelidikan terhadap kasus dugaan keracunan ini," pungkasnya.
(sun/iwd)