Sejumlah kecamatan di Situbondo mulai mengalami krisis kekeringan. Keempat wilayah yang kekeringan tersebut memanjang antara kecamatan Suboh di sisi barat hingga Banyuputih di timur Situbondo.
"Ada beberapa desa di 4 kecamatan," jelas Kabid Kesiapsiagaan dan Pencegahan BPBD Situbondo, Gatot Trikorawan, kepada detikJatim, Rabu (26/7/2023).
Daerah yang mengalami krisis air bersih itu adalah Desa Gunung Putri Kecamatan Suboh, Desa Jatisari Kecamatan Arjas, lalu Desa Selomukti Kecamatan Mlandingan, serta Desa Sumberanyar Kecamatan Banyuputih.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tepatnya ada 7 dusun di 4 desa dan 4 kecamatan. Itupun berdasarkan data yang masuk saat ini," papar Gatot.
Menurut Gatot, penyebab krisis air bersih tersebut beragam. Antara lain karena sumber air yang dipakai mulai mengecil, pompar air rusak, maupun beberapa penyebab lainnya.
"Yang jelas, droping air bersih akan terus kami lakukan terhadap wilayah-wilayah terdampak," ujar Gatot.
Untuk menangani krisis air bersih tersebut, pihak BPBD Situbondo melakukan dropping air bersih ke kawasan terdampak itu.
Dropping air bersih dilakukan secara berkala dengan menggunakan mobil tangki berkapasitas 5 ribu liter. Mobil tangki langsung mendatangi titik-titik yang telah ditentukan di wilayah tersebut.
Air bersih itu lantas dibagikan kepada warga desa yang telah menyiapkan ember maupun jeriken sebagai tempat untuk menampung air bersih droping itu.
Dropping dilakukan BPBD secara berkala. Yakni beberapa hari sekali mobil tangki berisi air bersih itu akan datang lagi ke titik-titik droping air yang telah ditentukan.
(dpe/iwd)