- Niat Puasa Asyura dan Tasua 1. Niat Puasa Asyura Bacaan Arab: Bacaan Latin: Artinya: 2. Niat Puasa Tasua Bacaan Arab: Bacaan Latin: Artinya:
- Tata Cara Puasa Asyura dan Tasua 1. Niat dalam hati 2. Sahur 3. Menahan diri dari yang membatalkan puasa 4. Menjaga diri dari yang membatalkan pahala 5. Berbuka puasa di awal waktu
Jumat (28/7), umat Islam di Tanah Air dianjurkan menunaikan Puasa Asyura (10 Muharram). Namun sehari sebelumnya, muslim juga dianjurkan berpuasa Tasua.
Anjuran puasa sunah ini merujuk pada hadis riwayat Muslim. Di Madinah, Rasulullah menemui seorang Yahudi yang sedang berpuasa pada hari Asyura. Maka beliau memerintahkan para sahabat untuk puasa Asyura. Seperti dikutip dari situs resmi Nahdlatul Ulama (NU).
وحَدَّثَنِي ابْنُ أَبِي عُمَرَ، حَدَّثَنَا سُفْيَانُ، عَنْ أَيُّوبَ، عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ سَعِيدِ بْنِ جُبَيْرٍ، عَنْ أَبِيهِ، عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا، أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَدِمَ الْمَدِينَةَ فَوَجَدَ الْيَهُودَ صِيَامًا، يَوْمَ عَاشُورَاءَ، فَقَالَ لَهُمْ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «مَا هَذَا الْيَوْمُ الَّذِي تَصُومُونَهُ؟» فَقَالُوا: هَذَا يَوْمٌ عَظِيمٌ، أَنْجَى اللهُ فِيهِ مُوسَى وَقَوْمَهُ، وَغَرَّقَ فِرْعَوْنَ وَقَوْمَهُ، فَصَامَهُ مُوسَى شُكْرًا، فَنَحْنُ نَصُومُهُ، فَقَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «فَنَحْنُ أَحَقُّ وَأَوْلَى بِمُوسَى مِنْكُمْ فَصَامَهُ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَأَمَرَ بِصِيَامِهِ
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Artinya: Dari Ibnu Abbaz bahwa Rasulullah Sallahu Alaihi Wasallam tiba di Madinah, dan mendapati seorang Yahudi dalam keadaan berpuasa pada hari Asyura. Kemudian Rasulullah bertanya: Hari apa yang kalian puasakan ini? Mereka menjawab: Ini adalah hari yang agung, yang mana Allah menangkan Nabi Musa dan kaumnya dan menenggelamkan Fir'aun dan kaumnya. Dan Nabi Musa berpuasa pada hari itu karena bersyukur. Maka kami pun berpuasa. Rasulullah berkata: Aku lebih berhak dan layak terhadap Nabi Musa dari kalian. Kemudian Rasulullah berpuasa dan memerintahkan untuk puasa Asyura. (Muslim ibn al-Hajjaj, Shahih Muslim).
Tidak hanya puasa Asyura yang dianjurkan, puasa Tasua (9 Muharam) dan 11 Muharam juga. Dua hari lainnya itu untuk membedakan antara ibadah muslim dan kaum Yahudi.
"Nabi Muhammad beliau bersabda, 'Jika aku masih hidup hingga tahun depan, pasti aku akan berpuasa pada hari kesembilan'". (HR Muslim).
Imam Syafi'i, dalam kitab Al-Um dan Al-Imla' menegaskan disunahkan puasa 3 hari. Tiga hari tersebut yakni puasa Asyura, Tasu'a dan puasa 11 Muharram.
Niat Puasa Asyura dan Tasua
1. Niat Puasa Asyura
Bacaan Arab:
نَوَيْتُ صَوْمَ عَاشُورَاءَ لِلّٰهِ تَعَالَى
Bacaan Latin:
Nawaitu shauma Asyura-a lilahi ta'ala.
Artinya:
Saya niat puasa Asyura karena Allah ta'ala.
2. Niat Puasa Tasua
Bacaan Arab:
نَوَيْتُ صَوْمَ تَاسُوعَاءَ لِلّٰهِ تَعَالَى
Bacaan Latin:
Nawaitu shauma Tasu'a-a lilahi ta'ala.
Artinya:
Saya niat puasa Tasu'a karena Allah ta'ala.
Tata Cara Puasa Asyura dan Tasua
1. Niat dalam hati
Selain niat di dalam hati, juga disunahkan mengucapkan niat dengan lisan. Niat puasa Muharram dapat dilakukan sejak malam hingga siang sebelum matahari tergelincir ke barat. Dengan syarat belum melakukan hal-hal yang membatalkan puasa sejak terbit fajar atau sejak masuk waktu subuh.
2. Sahur
Sama seperti puasa pada umumnya, santap sahur lebih utama dilakukan di akhir waktu atau menjelang imsak.
3. Menahan diri dari yang membatalkan puasa
Selanjutnya menahan diri dari segala hal yang membatalkan puasa, mulai terbit fajar hingga terbenamnya matahari. Hal yang membatalkan seperti makan, minum dan yang lainnya.
4. Menjaga diri dari yang membatalkan pahala
Hal-hal yang membatalkan pahala seperti berkata kotor, menggunjing orang, dan perbuatan dosa lainnya.
5. Berbuka puasa di awal waktu
Orang yang berpuasa dianjurkan segera berbuka puasa saat tiba waktu magrib.
(sun/iwd)