Selain SMP, Oknum Dindik Surabaya Ternyata Juga Calo PPDB SMK Negeri

Selain SMP, Oknum Dindik Surabaya Ternyata Juga Calo PPDB SMK Negeri

Esti Widiyana - detikJatim
Selasa, 25 Jul 2023 22:04 WIB
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi (Foto: Esti Widiyana/detikJatim)
Surabaya -

Diki Arfian (43), oknum Dinas Pendidikan (Dispendik) menjadi calo Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tak hanya di jenjang SMP saja, namun SMK Negeri juga. Hal ini diungkapkan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi.

Para korban Diki diketahui menyerahkan uang sekitar Rp 20 juta. Sedangkan statusnya di Dispendik Surabaya bukan sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) Namun merupakan tenaga kontrak petugas cleaning service.

"Tidak hanya masukkan ke SMP, ke SMK barang (juga) kok. Itu OS (outsourcing) yang sekarang sudah diamankan di Polsek Tegalsari dan kita sudah keluarkan (dipecat)," kata Eri di Balai Kota, Selasa (25/7/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Eri, meski sebagai tenaga kontrak atau outsourcing, namun Diki selalu mengaku kepada korban-korbannya mengenal orang dalam seperti Kadisdik Surabaya, Yusuf Masruh.

Eri lalu menegaskan dalam kasus ini, tidak ada ASN yang terlibat. Namun dari kasus ini, ia berharap jadi pembelajaran bagi semua.

ADVERTISEMENT

"Kalau laporannya satu yang ngomong, ada yang begini. Saya minta kerja sama langsung, kalau enggak ditangkap ya udah terjadi. Ini menjadi pembelajaran juga ayolah Surabaya ini biar tenang. Belajar lah untuk saling menghormati dengan satu yang lainnya," jelasnya.

Eri juga mengimbau kepada masyarakat Surabaya untuk tidak mentah-mentah mempercayai oknum yang meminta uang. Terlebih dengan modus memasukkan ke sekolah negeri karena kenal dengan pimpinan di dinas.

"Kita bolak balik menghimbau, seluruh warga Surabaya bukan hanya wali murid. Kalau ada tenaga kontrak, masuk sekolah, ojok percoyo (jangan percaya). Malah saya sing ngomong (yang ngomong) kalau ada warga yang dimintai kasih uang, setelah itu laporan ke saya, saya kasih reward," tegasnya.

Sementara Kepala Dinas Pendidikan Surabaya, Yusuf Masruh mengatakan para korban yang merasa ditipu oleh Diki tak ada yang melapor ke pihaknya. Sebab para korban langsung melapor ke polisi.

"Oknum itu cleaning service. Ga ada, orang tua langsung lapor (ke polisi)," kata Yusuf.




(abq/iwd)


Hide Ads