Pengesahan Pesilat Gresik Diusulkan di Pulau Bawean Demi Hindari Kericuhan

Pengesahan Pesilat Gresik Diusulkan di Pulau Bawean Demi Hindari Kericuhan

Jemmi Purwodianto - detikJatim
Selasa, 25 Jul 2023 21:06 WIB
Kapolres Gresik bertemu dengan pengurus PSHT setempat
Kapolres Gresik bertemu dengan pengurus PSHT setempat (Jemmi Purwodianto/detikJatim)
Gresik -

Kerusuhan rombongan pesilat yang menggelar konvoi di Jalan Raya Boboh, Menganti saat menuju pengesahan di wilayah Cerme mendapat perhatian serius dari Polres Gresik. Terbaru, petugas keamanan Kota Santri ini, mengusulkan pengesahan selanjutnya dipindahkan ke Pulau Bawean.

Usulan itu muncul saat silaturahmi Kapolres Gresik AKBP Adhitya Panji Anom bersama Pengurus PSHT Cabang Gresik. Perwira dengan dua melati itu mengatakan bahwa banyak massa penggembira yang kedapatan mengkonsumsi alkohol. Hal itu berpengaruh terhadap kontrol dan psikologi massa.

Pihaknya pun meminta tim pengamanan internal bisa mengakomodir massa. Tentunya memerlukan perubahan dan teknis pengamanan yang lebih efektif ke depannya agar peristiwa yang sama tidak lagi terulang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mengacu pada kejadian kemarin, perlu dilakukan perubahan cara bertindak bagi pengamanan internal PSHT Gresik. Hal tersebut nantinya dapat dibuktikan pada saat PSHT Cabang Surabaya akan melakukan giat pengesahan warga baru pada 28 Juli 2023. Buktikan bahwa Gresik mampu tidak menghadirkan massa ke Surabaya," kata Adhitya saat pertemuan dengan Pengurus PSHT Cabang Gresik, Selasa (25/7/2023).

Menurut Adhitya, konvoi yang dilakukan massa penggembira selain merugikan masyarakat juga menjadi bumerang bagi internal perguruan silat. Terutama saat merusak fasilitas milik orang lain atau menganiaya orang tak bersalah. Hal itu, akan menyebabkan banyak kecaman di media sosial.

ADVERTISEMENT

"Saya harap koordinasi bisa terus berjalan dengan baik demi kondusifitas kamtibmas Kota Santri," terangnya.

Dalam pertemuan itu, mantan Kapolres Blitar itu mengusulkan sejumlah teknis, salah satunya pelaksanaan pengesahaan warga baru dilakukan di Pulau Bawean. Hal ini bertujuan dapat memutus pelaksanaan konvoi massa penggembira atau simpatisan.

"Tentunya dengan pengamanan kepolisian dan internal perguruan silat bertanggung jawab saat eksalasi meningkat. Dan tidak ada konvoi menggunakan knalpot brong," tuturnya.

Sementara itu, Ketua PSHT Cabang Gresik Sukamto atas nama organisasi menyampaikan permohonan maaf. Kejadian perusakan dan chaos dengan warga masyarakat itu terjadi di luar dugaan dan diduga ada provokator. Pihaknya pun mengakui terjadi kesulitan saat pemberangkatan dan kepulangan saat pengesahan warga baru.

"Dari Pamter SH Terate Gresik meminta standar pengamanan, di mana Pamter sendiri tidak terpaku pada tindakan fisik namun bersifat imbauan sehingga ke depannya dapat mempermudah kinerja kepolisian dalam pelaksanaan pengamanan," tukas Sukamto.

Diberitakan sebelumnya, Aksi konvoi ratusan pesilat di Jalan Boboh, Menganti, Gresik berakhir ricuh. Para pesilat pun melempari polisi dengan batu. Satu polisi terluka setelah terkena lemparan batu yang di lontarkan para pesilat.

Dari informasi yang dihimpun, anggota polisi tersebut mengalami luka di bagian kepala setelah terkena lemparan batu dari para pesilat. Para pesilat tersebut tak terima karena tidak diperbolehkan melintas.




(abq/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads