Malang nian nasib Suharto (51). Warga Dusun Krajan, Desa Tamansari, Kraksaan, Probolinggo ini gagal panen karena tanaman tembakaunya dirusak orang. Padahal, tembakau miliknya siap panen sebulan lagi.
Suharto menceritakan dirinya mengetahui sekitar 500 batang tanaman tembakaunya dirusak orang tak dikenal Minggu (23/7) pagi. Saat itu, dia bersama istrinya kaget karena melihat kondisi tembakaunya di sawah berantakan.
Menyadari tanaman tembakaunya dirusak, lanjut Suharto, dirinya kemudian bergegas menuju sawah sebelah selatan untuk memastikan apakah tembakau di lahan itu juga dirusak atau tidak. Tapi untungnya, tanaman tembakau di sisi selatan tak ikut dirusak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sekitar pukul 06.00 WIB, pas saya sama istri dan anak ke sawah, biasa memang setiap harinya kalau pagi langsung ke sawah. Pertama kali disadari istri saya, baru saya dipanggil dan kondisi tembakau sudah berantakan," kata Suharto, Selasa (25/7/2023).
Menurut Suharto, sekitar 500 batang tembakau miliknya itu diduga ditebang menggunakan celurit atau parang. Pelaku yang menebang diduganya lebih dari satu orang.
"Satu bulan lagi rencananya akan dipanen, kalau umur tanaman tembakau saya sudah sekitar satu bulan setengah. Semua tembakau yang ditebang sudah dibawa ke rumah, dibantu tetangga. Untuk kerugiannya ya sekitar Rp 5 jutaan," ungkap Suharto.
Suharto mengaku heran dengan ulah orang yang tega menebang tembakau miliknya. Ia sendiri merasa tak pernah punya musuh selama ini. Ia mengaku bahwa terlebih lagi tahun ini dirinya baru pertama kali menanam tembakau.
"Tetangga sih banyak yang muji kalau tembakau saya paling bagus, tapi ya mau gimana lagi kalau sudah cobaan. Saya milih tidak laporan (polisi) karena buktinya belum cukup, cuma hanya video tembakau yang sudah dirusak," tutur Suharto.
(abq/iwd)