Kasihan! Warga Bangkalan Harus Jalan Kaki 7 Km Demi Cari Air Bersih

Kasihan! Warga Bangkalan Harus Jalan Kaki 7 Km Demi Cari Air Bersih

Kamaluddin - detikJatim
Selasa, 25 Jul 2023 09:54 WIB
Warga Bangkalan harus rela berjalan hingga 7  kilometer demi mencari air bersih
Warga Bangkalan harus rela berjalan hingga 7 kilometer demi mencari air bersih (Foto: Kamaluddin/detikJatim)
Bangkalan -

Kekeringan dampak musim kemarau mulai terjadi di sejumlah wilayah di Bangkalan, Madura. Salah satunya di Desa Pangeleyan, Kecamatan Tanah Merah, Bangkalan. Di sini, warga harus berjalan kaki hingga 7 kilometer untuk mendapatkan air bersih di sumur yang terletak di area persawahan.

Salah satu warga Desa Pangeleyan Faruk mengatakan, setiap dua hari sekali, ia selalu berjalan 7 kilometer untuk mendapatkan air bersih. Tak sendiri, ia mengajak sapinya untuk membantu membawa 6 jeriken kosong ke tempat sumur itu.

"Ya setiap dua hari sekali bawa 6 jeriken ke sini. Lumayan juga jalan kaki dari rumah 7 kilometer. Itu pun masih antre dengan warga lain nanti di sini," ujarnya, Selasa (25/7/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia mengatakan, sumur tersebut selalu diandalkan warga kala musim kemarau tiba. Sebab, letak sumur itu berada di perbatasan tiga desa di Kecamatan Tanah Merah.

"Karena ini letaknya di perbatasan tiga desa jadi warga dua desa lainnya selain Pangeleyan juga ambil air ke sini. Karena memang di sini airnya yang terus ada saat kemarau," imbuhnya.

ADVERTISEMENT

Ia berharap, pemerintah memberikan bantuan air bersih ke desanya. Sebab, setiap hari warga membutuhkan air bersih untuk kehidupan sehari-hari.

"Ya ini untuk minum, masak, mandi, nyuci dan lainnya. Setiap hari kita butuh. Jadi harapan kami pemerintah dapat memberikan bantuan air bersih," imbuhnya.

Sementara itu, Plt Bupati Bangkalan Mohni mengaku telah melakukan pemetaan daerah yang mengalami kekeringan. Hasilnya, terdapat 72 desa yang tersebar di 12 kecamatan yang berpotensi mengalami kekeringan.

"Kami siapkan bantuan air bersih dengan 6 armada truk tangki. Setiap hari gantian di masing-masing desa karena memang armadanya juga terbatas," pungkasnya.




(hil/fat)


Hide Ads